Komite
Perdagangan Dewan Perwakilan Rakyat Finlandia mengemukakan, pertumbuhan ekonomi
Indonesia dinilai positif tercermin dari nilai kapitalisasi pasar modal yang
terus meningkat. “Indonesia memiliki pertumbuhan ekonomi yang sangat bagus dan
kuat, hal itu dapat dilihat pada pasar modal Indonesia,” ujar Ketua Delegasi
Komite Perdagangan Finlandia Mauri Pekkarinen.
Dia mengatakan, Indonesia juga memiliki sumber daya alam cukup banyak, sementara Finlandia memiliki potensi keunggulan dalam teknologi sehingga besar kemungkinan untuk melakukan kerja sama. “Kami berharap bisa bekerja sama untuk menyatukan keduanya,” ujarnya.
Menurut Mauri,yang paling penting adalah bagaimana mengelola sumber daya alam yang dimiliki. “Kami di Finlandia telah berinvestasi sangat besar dalam teknologi bersih, efisiensi energi, isu lingkungan, pengelolaan limbah. Itu adalah hal yang paling penting,” paparnya.
Dia menambahkan, positifnya pasar modal merupakan salah satu prasyarat suatu negara dalam menjalani ekonomi. “Peran pasar modal sangat penting karena itu semacam prasyarat bagi ekonomi yang berfungsi dengan baik. Saya sekarang yakin bahwa prasyarat itu berfungsi di Indonesia,” kata dia.
Mauri juga menilai, teknologi yang digunakan pasar modal Indonesia terbilang cukup modern, kondisi itu tentunya merupakan hal yang menarik bagi investor. “Teknologi yang digunakan pasar modal di sini (Indonesia) adalah tingkat yang sangat tinggi. Ini adalah bursa saham sangat modern,” ucap dia.
Sementara, Duta Besar Finlandia untuk Indonesia Kai Sauer menambahkan, pasar modal Indonesia merepresentasikan fundamental Indonesia yang sangat kuat. “Volume perdagangan saham di pasar modal Indonesia sangat tinggi, bahkan selalu berada di level hijau (positif) dan jarang di merah (negatif), kami menganggap pasar modal Indonesia merepresentasikan ekonomi Indonesia,” katanya.
Delegasi Finlandia disambut langsung oleh Direktur Utama BEI Ito Warsito, didampingi oleh Direktur Penilaian Perusahaan Edy Sugito. Ito mengatakan, Komite Perdagangan dari Finlandia berharap dapat mengetahui lebih detil tentang perkembangan pasar modal di Indonesia.
“Tanggapan mereka cukup positif, mereka kagum karena dalam 10 tahun terakhir pasar modal kita rata-rata tumbuh lebih dari 30 persen per tahun kapitalisasi pasarnya,” katanya.
Dia mengatakan, Indonesia juga memiliki sumber daya alam cukup banyak, sementara Finlandia memiliki potensi keunggulan dalam teknologi sehingga besar kemungkinan untuk melakukan kerja sama. “Kami berharap bisa bekerja sama untuk menyatukan keduanya,” ujarnya.
Menurut Mauri,yang paling penting adalah bagaimana mengelola sumber daya alam yang dimiliki. “Kami di Finlandia telah berinvestasi sangat besar dalam teknologi bersih, efisiensi energi, isu lingkungan, pengelolaan limbah. Itu adalah hal yang paling penting,” paparnya.
Dia menambahkan, positifnya pasar modal merupakan salah satu prasyarat suatu negara dalam menjalani ekonomi. “Peran pasar modal sangat penting karena itu semacam prasyarat bagi ekonomi yang berfungsi dengan baik. Saya sekarang yakin bahwa prasyarat itu berfungsi di Indonesia,” kata dia.
Mauri juga menilai, teknologi yang digunakan pasar modal Indonesia terbilang cukup modern, kondisi itu tentunya merupakan hal yang menarik bagi investor. “Teknologi yang digunakan pasar modal di sini (Indonesia) adalah tingkat yang sangat tinggi. Ini adalah bursa saham sangat modern,” ucap dia.
Sementara, Duta Besar Finlandia untuk Indonesia Kai Sauer menambahkan, pasar modal Indonesia merepresentasikan fundamental Indonesia yang sangat kuat. “Volume perdagangan saham di pasar modal Indonesia sangat tinggi, bahkan selalu berada di level hijau (positif) dan jarang di merah (negatif), kami menganggap pasar modal Indonesia merepresentasikan ekonomi Indonesia,” katanya.
Delegasi Finlandia disambut langsung oleh Direktur Utama BEI Ito Warsito, didampingi oleh Direktur Penilaian Perusahaan Edy Sugito. Ito mengatakan, Komite Perdagangan dari Finlandia berharap dapat mengetahui lebih detil tentang perkembangan pasar modal di Indonesia.
“Tanggapan mereka cukup positif, mereka kagum karena dalam 10 tahun terakhir pasar modal kita rata-rata tumbuh lebih dari 30 persen per tahun kapitalisasi pasarnya,” katanya.