Pengertian Auditing
Ada beberapa penulis yang memberikan pengertian audit, diantaranya :
a. Mulyadi “ Auditing adalah suatu proses sistematik untuk memperoleh dan
mengevaluasi bukti secara objektif mengenai pernyataan-pernyataan
tentang kegiatan dan kejadian ekonomi dengan tujuan untuk menetapkan
tingkat kesesuaian antara penyataan -pernyataan tersebut dengan
kreteria yang telah ditetapkan, serta penyampaian hasil-hasilnya kepada
pemakai yang bekepentingan“.
b. Sukrisno Agoes “ Auditing adalah suatu pemeriksaan yang dilakukan pihak
yang indepenen terhadap laporan kuangan yang telah disusun oleh
pihakmanajemen, beserta catatan-catatan pembukuan, beserta catatan-
catatan pembukuan dan bukti-bukti pendukungnya, dengan tujuan untuk
dapat memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan
tersebut ”.
Dari pengertian tersebut diatas, maka dapat disimpulkan hal-hal sbb :
1. Yang diperiksa adalah Financial Statement
a. Balance sheet.
b. Income statement.
c. Equity of changes statement)
d. Cahs flow statement.
e. Notes to the financial statement
2. Pemeriksaan dilakukan secara kritis dan sistematis.
3. Pemeriksaan dilakukan oleh pihak yang independen.
4. Pemeriksanaan dilakukan oleh akuntan (accountant) untuk
memberikan pendapat kewajaran atas laporan keuangan yang
diperiksa.
Tahapan Audit yang dilakukan oleh Pihak Auditor
1. KAP dihubungi oleh calon client yang membutuhkan jasa Audit.
2. KAP membuat perjanjian dengan calon client untuk membicarakan hal
hal sbb :
a. Alasan perusahaan untuk mengaudit laporan keuangannya.
b. Apakah perusahaan telah di Audit oleh KAP lain.
c. Untuk mengetahui jenis usaha dan gambaran umum perusahaan.
d. Untuk mengetahui akuntansi perusahaan yang data akuntansinya
diproses secara manual atau dengan bantuan komputer
(menggunakan software).
e. Bagaimana sistem penyimpanan bukti-bukti pembukuan
perusahaan.
3. KAP mengajukan surat penawaran (audit porposal), yang berisi :
a. Jenis jasa yang diberikan.
b. Besarnya audit fee
c. Waktu dimulai pemeriksaan dan waktu penyerahan hasil audit.
JENIS-JENIS AUDIT
. Ditinjau dari luasnya Pemeriksaaan :
a. General Audit
Pemeriksaan yang dilakukan oleh KAP yang Independen dengan
tujuan untuk memberikan pendapat mengenai kewajaran
laporan keuangan secara keseluruhan.
b. Special audit
Pemeriksaan yang dilakukan oleh KAP yang Independen dengan
tujuan untuk memberikan pendapat mengenai wajaran laporan
keuangan tidak secara keseluruhan.
2. Ditinjau dari jenis pemeriksaan audit
a. Management Audit
Suatu pemeriksaan terhadap kegiatan operasi suatu perusahaan,
termasuk kebijakan akuntansi, operasional yang telah ditentukan
oleh pihak manajemen untuk mengetahui apakah kebijakan
operasi tersebut sudah dilakukan secara efektif, effisien dan
ekonomis.
Prosedur Audit yang dilakukan mencakup :
v Analytical review.
v Evaluasi terhadap Management control system.
v Complience test.
b. Complience audit (Pemeriksaan Ketaatan)
v Pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui apakah perusahaan
v sudah mentaati peraturan-peraturan, kebijakan-kebijakan yang
v berlaku, baik yang ditentukan oleh pihak intern, maupun pihak
v ekstern perusahaan
c. Internal Audit
v Pemeriksaan yang dilakukan oleh internal audit perusahaan, apabila
v terhadap laporan keuangan, maupun catatan akuntansi perusahaan,
v serta terhadap kebijakan manajamen yang telah ditentukan
d. Computer Audit
v Pemeriksaan yang dilakukan oleh KAP terhadap perusahaan yang
v memproses data akuntansinya dengan menggunakan EDP. Metode
v yang dapat digunakan adalah :
PROFESI AUDITOR
Seorang Akuntan yang memiliki nomor register, bisa memilih profesi
sebagai berikut :
1. Akuntan Publik (Public Accountant)
2. Akuntan internal (Internal Auditor)
3. Akuntan Keuangan ( Financial Accountant)
4. Cost Accountan
5. Akuntan Pajak (Tax Accountant)
6. Akuntan Pendidik (Lecturer)
Ruang Lingkup
Pada akhir pemeriksaan yang dilakukan oleh Auditor dalam General
Audit
KAP memberikan hasil pemeriksaan yang terdiri dari :
a. Lembar opini (AuditOpini)
Lembar opnini merupakan tanggung jawab Akuntan Publik,
dimana Akuntan Publik akan memberikan pendapat terhadap
kewajaran laporan keuangan yang disusun oleh pihak manajemen.
b. Laporan Keuangan (Financial Statement)
Laporan keuangan yang disampaikan dari hasil pemeriksaan yang
dilakukan oleh KAP terdiri dari :
v Balance sheet
v Income statement.
v Equity of changes statement)
v Cahs flow statement.
v Catatan atas laporan keuangan, yang berisi :
ü Bagian umum, menjelaskan latar belakang perusahaan.
ü Kebijakan akuntansi yang digunakan perusahaan.
ü Penjelasan atas pos-pos Neraca dan Laba – Rugi.
JENIS-JENIS PENDAPAT AUDITOR
. Pendapat wajar tanpa pengecualian (unqualified opinion).
2. Pendapat wajar tanpa pengecualian dengan bahasa penjelasan yang ditambahkan dalam laporan audit standar (unqualified opinion with explanatory language).
3. Pendapat wajar dengan pengecualian (qualified opinion).
4. Pendapat tidak wajar (adverse opinion).
5. Tidak memberikan pendapat (disclaimer of opinion).
Qualified Opinion
Pendapat ini diberikan jika :
1. Tidak adanya bukti kopeten yang cukup atau adanya pembatasan terhadap
lingkup audit.
2. Auditor yakin atas dasar hasil pemeriksaan yang telah dilakukan terdapat
penyimpangan terhadap prinsip akuntansi yang berlaku umum yang
berdampak material.
Disclaimer of Opinion
n Pendapat ini diberikan jika Auditor dibatasi dalam lingkup auditnya. Tidak dapat melaksanakan audit secara cukup, dan terdapat penyimpangan yang cukup material.
Adverse Opinion
Suatu Pendapat tidak wajar diberikan, jika laporan keuangan yang
disajikan secara keseluruhan tidak secara wajar. Auditor harus
menjelaskan dalam paragraf terpisah sebelum paragraf pendapat
dalam laporannya. Hal-hal yang harus dijelaskan adalah sbb :
1. Semua alasan yang mendukung pendapat tidak wajar.
2. Dampak utama yang menyebabkan pemberian pendapat tidak
wajar terhadap laporan keuangan.
3. Jika dampak yang ditimbulkan tidak dapat ditentukan secara
beralasan.
Tujuan Audit
Tujuan Pemeriksaan umum terhadap laporan keuangan oleh auditor Independen adalah untuk menyatakan pendapat/opini mengenai kewajiban dalam penyajian posisi keuangan, hasil operasi, dan perubahan posisi keuangan yang sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku Umum (SAK)
Langkah-langkah dalam menyusun Tujuan Audit adalah mengetahui :
• Laporan Keuangan ;
Tanggung jawab Manajemen adalah u/ menentukan kebijakan yang sehat, menjalankan struktur pengendalian intern yang baik, dan mencantumkan angka-angka yang dapat dipertanggung jawabkan dalam laporan keuangan.
Laporan keuangan yang dihasilkan oleh manajemen ? NERACA, LAPORAN LABA-RUGI, LAPORAN PERUBAHAN MODAL, LAPORAN ARUS KAS.
• Siklus Laporan Keuangan
Karena perkiraan selalu berhubungan dengan perkiraan lainnya maka untuk memudahkan pemeriksaan perlu diketahui siklus laporan keuangan perusahaan yang diperiksa. Misalnya untuk memeriksa Perkiraan penjualan, retur penjualan, saldo piutang, serta kas sebaiknya digabung karena perkiraan tersebut merupakan bagian dari siklus penjualan dan penagihan. (lihat lampiran1)
Dari Laporan Keuangan , amati komponen (perkiraan) yang mempengaruhinya dan hubungkan dengan komponen (perkiraan) lainnya .(lihat lampiran 2)
• Pernyataan (Asersi) manajemen mengenai Komponen-komponen Laporan Keuangan
Bagaimana manajemen memberikan pernyataan terhadap Lap. Keuangan yang merupakan tanggung jawabnya. (Terkait dengan cara mencatat dan mengungkapkan lap. Keuangan yang disesuaikan dengan SAK)
Pernyataan Manajemen secara umum ada 5 yaitu :
Keberadaan / Eksistensi / Keterjadian / Occurrence
è Aktiva, Hutang & Modal yang tercantum dalam Neraca benar-benar ada sampai dengan periode tersebut.
è Penjualan dalam Lap. Laba-Rugi menujukkan telah adanya pertukaran barang/jasa pada periode tersebut.
Kelengkapan
è Semua transaksi dalam periode yang bersangkutan telah dicatat.
Hak dan Kewajiban
è Nilai akhiva dalam Neraca adalah kekayaan yang benar-benar hak perusahaan s/d periode tersebut. Sedangkan Hutang & Modal adalah Kewajiban perusahaan s/d periode tersebut.
Penilaian dan Alokasi
è Aktiva, Hutang, Modal , Pendapatan , dan Biaya telah dimasukkan dalam Lap. Keuangan dengan angka-angka yang sesuai (perhitungan benar)
Penyajian dan pengungkapan
è Komponen-komponen dalam Lap. Keuangan telah diklasifikasikan, dijelaskan, dan diungkapkan dengan benar. Misal : Komputer dimasukkan ke dalam Aktiva tetap karena umurnya ekonomisnya lebih dari satu tahun.
TUJUAN UMUM AUDIT ATAS KOMPONEN-KOMPONEN LAPORAN KEUANGAN
Asersi Manajemen
Tujuan Umum Audit
a. Keberadaan
Aktiva dan Kewajiban entitas ada pada tgl tertentu dan transaksi pendapatan dan biaya terjadi dalam periode tertentu.
b. Kelengkapan
Semua transaksi dan akun yang seharusnya telah disajikan dalam laporan keuangan
c. Hak dan Kewajiban
Aktiva adalah hak entitas dan hutang adalah kewajiban entitas pada tanggal tertentu.
d. Penilaian atau alokasi
Komponen aktiva, kewajiban, pendapatan , dan biaya telah disajikan dalam laporan keuangan pada jumlah yang semestinya.
e. Penyajian dan pengungkapan
Komponen tertentu laporan keuangan telah digolongkan, digambarkan , dan diungkapkan secara semestinya.
Bagaimana Tujuan Audit dapat Dicapai ?
• Pada saat auditor memutuskan tujuan spesifik audit untuk setiap komponen laporan keuangan, proses pengumpulan bahan bukti dapat dimulai.
• Proses audit adalah metodologi penyelenggaraan audit yang jelas untuk membantu auditor dalam mengumpulkan bahan bukti pendukung yang kompeten. Ada empat tahap dalam proses audit :
TUJUAN SPESIFIK ATAS KOMPONEN-KOMPONEN LAPORAN KEUANGAN (Contoh : Persediaan Barang & dihubungkan dengan asersi manajemen)
ASERSI MANAJEMEN
TUJUAN UMUM AUDIT
TUJUAN SPESIFIK AUDIT YANG DITERAPKAN PADA
PERSEDIAAN BARANG
Ø Keberadaan/ eksistensi
Ø Kelengkapan
Ø Hak dan kewajiban
Ø Penilaian atau alokasi
Ø Penyajian dan pengungkapan
Keabsahan
Kelengkapan
Kepemilikan
Penilaian
Alokasi
Pisah batas
Akurasi mekanis
Penyajian dan Pengungkapan
Semua persediaan yang dicatat memang terdapat pada tanggal neraca.
Semua persediaan yang ada telah dihitung dan dicantumkan dalam ikhtisar persedian.
Perusahaan berhak atas semua persediaan yang tercantum.
Persediaan berhak digunakan sebagai jaminan
Jumlah persediaan sesuai dengan setiap rincian barang-barang yang secara fisik ada di tangan.
Harga yang digunakan untuk menilai persediaan sudah wajar.
Perhitungan harga dikalikan jumlah sudah benar dan rincian ditambahkan secara benar.
Persediaan telah diturunkan nilainya di mana ada pengurangan nilai bersih yang direalisasikan.
Pos-pos persediaan telah diklasifikasikan dengan pantas menurut bahan baku, barang dalam proses dan barang jadi.
Pisah batas pembelian pada akhir tahun memang tepat.
Pisah batas penjualan pada akhir tahun adalah tepat.
Total persediaan sesuai dengan buku besar.
Katagori utama persediaan dan basis penilaian telah diungkapkan.
Persediaan yang digadaikan atau diserahkan telah diungkapkan.
Persediaan telah digolongkan dengan benar.
BUKTI PEMERIKSAAN
• Bukti Pemeriksaan : digunakan sebagai dasar dalam memberikan pendapat atas laporan keuangan yang diperiksanya.
• “Bukti pemeriksaan harus dikumpulkan untuk menilai penyajian laporan keuangan” sebagaimana dijelaskan dalam :
• Standar Auditing
Laporan Audit ( Paragraf Ruang Lingkup )
Pengumpulan bukti dilakukan dengan :
• Pengujian terhadap catatan akuntansi kliennya.
• Melakukan prosedur pemeriksaan.
Tujuan Akuntan melakukan pengujian terhadap catatan akuntansi kliennya adalah untuk mengumpulkan :
• Bukti bahwa transaksi telah dianalisis dan dicatat.
• Bukti mengenai ketelitian perhitungan dalam catatan
• Bukti bahwa pekerjaan peringkasan rekening-rekening dan pembuatan laporan telah dilakukan dengan teliti sesuai dengan prinsip akuntansi yang lazim (SAK).
Tujuan akuntan melakukan prosedur pemeriksaan adalah untuk mengumpulkan :
• Bukti dengan pengamatan fisik guna membuktikan apakah aktiva benar-benar ada.
• Bukti bahwa semua utang yang menjadi kewajiban klien telah dicantumkan dalam laporan keuangan.
• Bukti dari Bank, pelanggan, dan sumber lain di luar perusahaan, yang menguatkan bukti yang dikumpulkan dari catatan akuntansi klien.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAPAT DIPERCAYAINYA BAHAN BUKTI ADALAH :
• Sumber Bahan Bukti : Bukti yang tingkat kompetensinya tinggi adalah bukti yang berasal dari luar klien. Contoh : Konfirmasi Bank, Debitur, Kreditur dll.
• Struktur Pengendalian Intern. : Pengendalian Intern yang Kuat / baik menyebabkan dapat dipercayanya catatan akuntansi dan bukti lain dalam organisasi klien.
• Cara Untuk memperoleh Bahan Bukti ; Bukti yang diperoleh dengan cara pemeriksaan tangan pertama adalah relatif lebih tinggi tingkat kompetensinya bila dibandingkan pemeriksaan tangan ke dua.
• Kualifikasi orang yang memberikan informasi terhadap Bukti : Bukti yang diperoleh dari pihak spesialis ( Ahli Geologi, Ahli Elektro, Pengacara, dll). Misalnya apabila kliennya adalah perusahaan Pengolahan Minyak maka dalam penilaian persediaan lebih baik diperoleh dari Ahli Geologi.
TIPE / JENIS BUKTI PEMERIKSAAN
1 Struktur Pengawasan Intern/Pengendalian Intern (SPI); SPI yang baik merupakan bukti yang kuat mengenai dapat dipercayainya informasi yang dicantumkan dalam laporan keuangan. Sedangkan SPI yang buruk/lemah menentukan jumlah bukti yang harus dikumpulkan sebagai sumber bukti.
2 Bukti Fisik ; bukti yang dapat diperoleh dengan melakukan inspeksi/perhtungan Aktiva berwujud. Misalnya : Stok opname persediaan , kas opname, stok opname surat berharga.
3. Bukti Dokumenter ; terbuat dari kertas dengan informasi huruf, angka atau simbol lain.
Bukti Dokumen terdiri dari 3 golongan :
1. Bukti dokumenter yang dibuat oleh pihak luar perusahaan dan dikirim langsung kepada kantor Akuntan . Misalnya : surat konfirmasi
2. Bukti dokumenter yang dibuat oleh pihak luar yang bebas yang disimpan dalam arsip klien. Misalnya : Rekening koran Bank, Faktur dari penjual (transaksi pembelian), sertifikat saham, obligasi, sertifikat wesel tagih.
3. Bukti Dokumenter yang dibuat dan disimpan oleh klien. Misalnya ; faktur penjualan, surat order pembelian, bukti pengiriman barang , surat representasi.
4 Catatan Akuntansi sebagai bukti . Misalnya ; Jurnal, Buku Besar, Buku Pembantu.
5 Perhitungan sebagai bukti (bersifat kuantitatif)
6 Bukti Lisan : dengan mengajukan pertanyaan lisan kepada para manajer, atau bagian yang berkepentingan, tentang kebijakan akuntansi, lokasi catatan dan dokumen, dll.
7 Perbandingan / Analitis : melakukan perbandingan terhadap perkiraan tahun ini dengan tahun sebelumnya. Misalnya : menghitung kerugian piutang tahun ini dan dibandingkan dengan piutang tahun lalu.
8 Bukti dari Spesialis ; adalah orang yang mempunyai keahlian khusus dalam bidang selain bidang akuntansi dalam pemeriksaan (berada di tangan akuntan bukan dari klien). Misalnya ; menilai sumber daya alam yang terkandung dalam tahan maka akuntan harus berkonsultasi dengan ahli geologis
HUBUNGAN ANTARA BAHAN BUKTI DENGAN KUALITAS BAHAN BUKTI
Keputusan yang harus diambil Akuntan berkaitan dengan Bukti Pemeriksaan.
• Penentuan prosedur pemeriksaan yang akan digunakan
• Penentuan besarnya sampel untuk prosedur pemeriksaan tertentu
• Penentuan unsur tertentu yang harus dipilih dari populasi
• Penentuan waktu yang cocok untuk melaksanakan prosedur pemeriksaan tersebut.
1 Apa definisi dari pengendalian intern
Pengendalian intern adalah suatu proses yang dijalankan oleh dewan komisaris manajemen, dan personel lain entitas yang didesain untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tiga golongan tujuan
(a) keandalan pelaporan keuangan
(b) efektivitas dan efisiensi operasi, dan
(c) Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku.
2. Apa tujuan dari pengendalian intern jelaskan masing2nya ( 3 tujuan)
a). Tujuan Pelaporan Keuangan yaitu membuat laporan keuangan bagi pihak luar yang disajikan secara wajar sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia atau basis akuntansi komprehensif selain prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
b). Tujuan Operasi yaitu berkaitan dengan data yang dievaluasi dan digunakan auditor dalam prosedur audit. Contoh : Data non-keuangan yang digunakan oleh auditor dalam prosedur analitik, seperti statistik, atau yang berkaitan dengan pendeteksian ketidakpatuhan dengan hukum dan peraturan yang kemungkinan mempunyai dampak material terhadap laporan keuangan., seperti pengendalian atas kepatuhan terhadap undang-undang dan peraturan perpajakan yang digunakan untuk menentukan utang pajak penghasilan
c). Tujuan Kepatuhan yaitu pengendalian yang berkaitan dengan berkaitan dengan kepatuhan terhadap peraturan kesehatan dan keselamatan atau yang berkaitan dengan efektivitas dan efisiensi proses pengambilan keputusan manajemen tertentu (seperti penentuan harga yang semestinya dibebankan untuk produk atau apakah perusahaan melakukan pengeluaran untuk riser dan pengemban tertentu atau aktivitas advertensi)
3. Apa saja komponen komponen dari pengendalian intern ( 5 komponen) dan jelaskan secara singkat dari masing-asing komponen.
1). Lingkungan pengendalian, menetapkan corak suatu organisasi dan mempengaruhi kesadaran pengendalian orang-orangnya. Misalnya sbb :
- Integritas dan nilai etika.
- Komitmen terhadap kompetensi.
- Partisipasi dewan komisaris atau komite audit.
- Filosofi dan gaya operasi manajemen.
- Struktur organisasi.
- Pemberian wewenang dan tanggung jawab.
- Kebijakan dan praktik sumber daya manusia.
2). Penaksiran resiko, identifikasi analisis manajemen terhadap risiko dalam penyusunan laporan keuangan yang wajar sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Mencakup peristiwa dan keadaan intern maupun ekstern yang dapat terjadi dan secara negatif mempengaruhi kemampuan entitas untuk mencatat, mengolah, meringkas dan melaporkan data keuangan konsisten dengan asersi manajemen dalam laporan keuangan. Misalnya sbb :
- Perubahan dalam lingkungan operasi.
- Personel baru.
- Sistem informasi yang baru atau yang diperbaiki.
- Teknologi baru.
- Lini produk, produk, atau aktivitas baru.
- Restrukturisasi korporasi.
- Operasi luar negeri.
- Standar akuntansi baru.
3). Aktivitas pengendalian, kebijakan dan prosedur yang membantu memastikan bahwa arahan manajemen dilaksanakan. Aktivitas tersebut membantu memastikan bahwa tindakan yang diperlukan untuk menanggulangi risiko dalam pencapaian tujuan entitas. Biasanya berkaitan dengan hal sbb :
- Review terhadap kinerja.
- Pengolahan informasi.
- Pengendalian fisik.
- Pemisahan tugas
4). Informasi dan komunikasi, Sistem informasi yang terdiri dari metode dan catatan yang dibangun untuk mencatat, mengolahan meringkas, dan melaporkan transaksi entitas (baik peristiwa maupun kondisi) dan untuk memelihara akuntabilitas bagi aktiva, utang, dan ekuitas yang bersangkutan. Diantaranya memahami hal sbb :
- Golongan transaksi dalam operasi entitas yang signifikan bagi laporan keuangan.
- Bagaimana transaksi tersebut dimulai.
- Catatan akuntansi, informasi pendukung, dan akun tertentu dalam laporan ke yang tercakup dalam pengolahan dan pelaporan transaksi.
- Pengolahan akuntansi yang dicakup sejak saat transaksi dimulai sampai dengan dimasukkan ke dalam laporan keuangan, termasuk alat elektronik (seperti komputer dan electronic data interchange) yang digunakan untuk mengirim, memproses, memelihara, dan mengakses informasi.
5). Pemantauan, untuk membangun dan memelihara pengendalian intern. Manajemen memantau pengendalian untuk mempertimbangkan apakah pengendalian tersebut beroperasi sebagaimana yang diharapkan dan bahwa pengendalian tersebut dimodifikasi sebagaimana mestinya jika perubahan kondisi menghendakinya.
4. Pada standard auditing yang manakah pertimbangan pegendalian intern harus dilakukan.
Pertimbangan atas pengendalian intern dalam Penaksiran Resiko Pengemdalian yang harus dilakukan.
5. Apa manfaatnya bagi auditor perlunya melakukan penilaian atas pemgendalian intern entitas yang diperiksa kaitkan dalam perencanaan pemeriksaan dan dalam pekerjaan lapangan
6. dalam kondisi yang bagaimana pengendalian intern telah dirancang sebaik dan sedemikian rupa tetapi korupsi dapat dilakukan oleh pejabat entitas dan terjadi fraud.
7. Apa yang dimakssud aktivitas pengendalian dan apa saja kegiatan yang masuk didalamnya jelaskan masing2nya.
Apa kaitan antara Asersi Management dengan Tujuan Audit.
Asersi Management digunakan untuk merumuskan tujuan Audit dan dalam merancang pengujian substantif. Untuk memperoleh bukti audit yang mendukung asersi dalam laporan keuangan, auditor independen merumuskan tujuan audit spesifik ditinjau dari sudut asersi tersebut (mempertimbangkan kondisi khusus entitas, termasuk sifat aktivitas ekonomi dan praktik akuntansi yang khas dalam industrinya, risiko salah saji material dalam laporan keuangan, termasuk tingkat risiko pengendalian taksiran, serta efisiensi dan efektivitas pengujian yang diharapkan dari pengujian tersebut.).
Sebutkan jenis-jenis Bukti Audit.
a). Bukti audit informasi tertulis
Contoh : cek; catatan electronic fund transfers; faktur; surat kontrak; notulen rapat; konfirmasi dan representasi tertulis dari pihak yang mengetahui; informasi yang diperoleh auditor melalui permintaan keterangan, pengamatan, inspeksi dan pemeriksaan fisik.
b). Bukti Audit informasi elektronik
Contoh : Jurnal, buku besar dan buku pembantu, dan buku pedoman akuntansi yang berkaitan, serta catatan seperti lembaran kerja (work sheet) dan spread sheet yang mendukung alokasi biaya, perhitungan, dan rekonsiliasi Dalam Program Akuntansi yang dipakai entitas.
6. Apa yang dimaksud dengan Kompetensi Bukti dan Bukti Yang Cukup
Kompetensi Bukti adalah Keabsahan dan sifat relevansi dari bukti yang ada, sehingga bukti tersebut dapat dipercaya dan diyakini oleh auditor sebagai dasar dari penarikan kesimpulan secara umum yang akan diambil, sehingga dapat diandalkan.
Bukti yang Cukup adalah Jumlah dan jenis bukti audit yang dibutuhkan oleh auditor untuk mendukung pendapatnya setelah mempelajari dengan meneliti keadaan dalam suatu entitas yang sedang diperiksanya. Sehingga Auditor dapat bekerja dalam batas-batas pertimbangan ekonomi; bermanfaat, dan dapat merumuskan dalam jangka waktu yang pantas dan dengan biaya yang masuk akal.
ETIKA PROFESIONAL
Apakah Etika Itu?
Etika secara umum didefinisikan sebagai perangkat prinsip moral atau nilai.
Daftar prinsip-prinsip berikut ini berhubungan dengan karakteristik dan nilai-nilai yang sebagian besar dihubungkan dengan prilaku etis
Kejujuran
Integritas
Mematuhi Janji
Loyalitas
Keadilan
Kepedulian kepada Orang Lain
Menghargai Orang Lain
Menjadi Warga Yang Bertanggungjawab
Mencapai Yang Terbaik
Ketanggunggutan
Kebutuhan akan Etika
Kebutuhan akan etika dalam masyarakat cukup penting sehingga banyak diantara nilai-nilai etika yang dimasukkan dalam undang-undang. Sejumlah besar nilai etika dalam masyarakat tidak dapat dimasukkan dalam undang-undang karena sifat nilai tertentu yang memerlukan pertimbangan.
Mengapa Orang Bertindak Tidak Beretika
Terdapat dua alasan utama mengapa orang bertindak tidak beretika ;
Standar etika seseorang berbeda dari masyarakat umum
Seseorang memilih bertindak semaunya
Etika Dalam Bisnis
Ada beberapa akibat potensial dari kasus-kasus dan terdapat banyak kritik terhadap bisnis yang ditampilkan filem, televisi, surat kabar dan media lainnya. Contoh kasus pertama tadi menunjukkan upaya untuk membuat perilaku bisnis yang tidak beretika seolah-olah normal saja. Kasus kedua menyimpulkan bahwa perilaku manajemen tersebut tidak beretika dan bisnisnya tetap sukses. Akhirnya, dan barangkali merupakan yang terpenting, adalah menyimpulkan bawa suatu tindakan haruslah benar-benar ekstrim untuk dinyatakan sebagai tidak beretika. Sebagai contoh, merupakan tanggungjawab social untuk memperlakukan pegawai, pelanggan dan pemasok secara jujur dan adil, tetapi dalam jangka panjang banyak kemungkinan tindakan yang akan diambil untuk keberhasilan bisnis.
Dilema Etika
Dilema etika adalah situasi yang dihadapi seseorang dimana keputusan mengenai perilaku yang pantas harus dibuat. Contoh sederhana dari dilema etika adalah pada saat kita menemukan cicin berlianyang memaksa kita untuk memutuskan mengembalikan pada pemiliknya atau untuk kita saja.
Auditor, akuntan dan kalangan bisnis lainnya menghadapi banyak dilema etika dalam karier bisnis mereka
Memecahkan Dilema Etika
Ada beberapa alternative pemecahan dilemma etika, tetapi harus berhati-hati untuk menghidari cara yang merupakan rasionalisasi perilakutidak beretika. Berikut ini adalah metode rasionalisasi yang biasanya digunakan bagi perilaku tidak beretika ;
- Semua orang melakukannya
- Jika itu legal, maka itu beretika
- Kemungkinan ketahuan dan konsekuensinya
- Fakta Relevan
- Masalah etika
- Konsekuensi dari setiap alternative
Kebutuhan Khusus Berperilaku Beretika Dalam Profesi
Alasan yang mendasari diperlukannya perilaku professional yang tinggi pada setiap profesi adalah kebutuan akan kepercayaan public terhadap kualitas jasa yang diberikan profesi, terlepas dari yang dilakukan secara peorangan. Bagi akuntan public, penting untuk meyakinkan klien dan pemakai laporan keuangan akan kualitas audit dan jasa lainnya. Jika pmakai jasa tidak mempunyai keyakinan pada ali medis, hakim atau akuntan public, kemampuan professional itu untuk memberikan jasa kepada klien dan asyarakat secara efekti berkurang.
Prinsip Prilaku Profesional
Prinsip-prinsip Etika
Tanggungjawab
Kepentingan masyarakat
Integritas
Objektivitas dan Independen
Keseksamaan
Lingkup dan Sifat Jasa
Independensi
Independensi dalam audit berarti cara pandang yang tidak memihak di dalam pelaksanaan pengujian, evaluasi hasil pemeriksaan, dan penyusunan laporan audit. Apabila auditor adalah seorang penasehat klien,seorang banker atau yang lainnya, dia tidak dapat dikatakan independen.
Hubungan Keuangan Dengan Klien
Di Amerika Serikat, tedapat aturan yang lebih rinci mengenai peilikan saham tersebut. Ada tiga perbedaan dalamperaturan 101 da Amerika Serikat sehubungan dengan independensi dan kepemilikan saham ;
- Partner atau pemegang saham kontra non-partner atau non-pemegang saham
- Kepentingan keuangan langsung dan tidak langsung
- Material dan tidak material
- Mantan praktisi
- Prsedur peminjaman yang normal
- Kepentingan keuangan pada hubungan keluarga
- Hubungan investor atau investee bersama dengan klien
- Komisaris, direksi, manajemen atau pegawai perusahaan
Upaya Memelihara Independensi
Banyak elemen-elemen dan persyaratan atau dorongan lain bagi akuntan untuk mempertahankan independensi dalam kenyataan dalam penampilan. Hal-hal itu yang yang terutama berlaku di Amerika Serikat, akan diikhtisarkan secara ringkas sebagai berikut.
- Kewajiban Hukum
- Peraturan 101, interperestasi dan ketentuannya
- Standar auditing yang berlaku umum
- Standar pengendalian mutu IAI (dan AICPA di Amerika Serikat)
- Pendivisian Perusahaaan
- Komite Audit
- Kominikasi denagn auditor pendahuluan
- Menjajangi pendapat mengenai penerapan prinsip akuntansi
- Pengesahan auditor oleh pemegang saham
Standar-Standar Teknis
Di Amerika Serikat terdapat aturan-atuaran perilaku bagi anggota AICPA yang berkaitan dengan standar teknis.
Peraturan 201- Standar Umum
Peraturan 202- Ketaatan pada standar
Peraturan 203- Prinsip akuntansi
Peraturan 301- Informasi Rahasia Klien
Tindakan Yang Mendatangkan AIB
Tindakan yang mendatangkan AIB kurang jelas didefinisikan dalam aturan dan interprestasi. Ada tiga interprestasi, tetapi kecuali untuk yang pertama, semuanya masih tersamar. Ketiga interprestasi itu diikhtisarkan berikut ini ;
Merupakan tindakan tercela bila menahan catatan klien setelah mereka meminta.
Kantor akuntan public tidak boleh melakukan diskriminasi berdasarkan ras, warna kulit, agam, jenis kelamin, umur maupun asal kebangsaan.
Audit Objecktive
Auditing adalah proses pengumpulan dan pengevaluasian bahan bukti tentang informasi yang dapat diukur mengenai suatu entitas ekonomi yang dilakukan seorang yang kompeten dan independen untuk dapat menentukan dan melaporkan kesesuaian informasi dimaksud dengan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan.
Audit Evidence ( Bukti Audit )
Bukti audit adalah segala informasi yang mendukung angka-angka atau informasi lain yang disajikan dalam laporan keuangan yang dapat digunakan oleh auditor sebagai dasar untuk menyatakan pendapatnya
Working Paper
Kertas kerja adalah catatan yang diselenggarakan oleh auditor mengenai prosedur audit yang ditempuhnya, pengujian yang dilakukannya, informasi yang diperolehnya, dan simpulan yang dibuatnya sehubungan dengan auditnya. Kertas kerja merupakan mata rantai yang menghubungkan catatan akuntansi klien dengan laporan audit yang dihasilkan oleh auditor. Kertas kerja biasanya harus berisi dokumentasi yang memperlihatkan:
(a) telah dilaksanakannya standar pekerjaan lapangan pertama,
(b) telah dilaksanakannya standar pekerjaan lapangan kedua,
(c) telah dilaksanakannya standar pekerjaan lapangan ketiga,
Empat tujuan terpenting pembuatan kertas kerja adalah untuk :
(1) mendukung pendapat auditor atas laporan keuangan auditan,
(2) menguatkan simpulan-simpulan auditor dan kompetensi auditnya,
(3) mengkoordinasi dan mengorganisasi semua tahap audit, dan
(4) memberikan pedoman dalam audit tahun berikutnya.
Faktor yg harus diperhatikan dlm pembuatan kertas kerja:
1. Lengkap
2. Teliti
3. Ringkas
4. Jelas
5. Rapi
TIPE KERTAS KERJA:
1. Program Audit (Audit Program)
2. Working Trial Balance
3. Ringkasan Jurnal adjustment
4. Skedul Utama (lead schedule atau top schedule)
5. Skedul Pendukung (Supporting Schedule)
Susunan Kertas Kerja :
Draft Laporan Audit (Audit Report)
Laporan Keuangan Auditan
Ringkasan Informasi bagi reviewer
Program Audit
Laporan Keuangan / Lembar Kerja yg dibuat klien
Ringkasan Jurnal Adjustment
Working Trial Balance
Skedul Utama
Skedul Pendukung
Jenis Pengarsipan Kertas Kerja:
Arsip Kini (Current File)
Arsip Permanen (Permanent File
STANDAR AUDIT
A. Pengertian Standar Audit
Standar audit adalah ukuran pelaksanaan tindakan yang merupakan pedoman umum bagi auditor dalam melaksanakan audit.
B. Pembagian Standar Audit
Standar audit terdiri dari sepuluh standar yang dibagi kedalam 3 kelompok besar, yaitu :
Standar umum
Standar Pekerjaan Lapangan
Standar Pelaporan
Standar pelaporan terdiri dari:
LAPORAN AUDIT
A. Laporan Audit Standar Dengan Pendapat Wajar tanpa Pengeculian
Bentuk laporan audit yang paling umum adalah laporan audit standar dengan pendapatan wajar tanpa pengecualian. Lebih dari 90 persen laporan audit menggunakan bentuk ini. Laporan audit standar wajar tanpa pengecualian digunakan bila kondisi berikut terpenuhi.
Kondisi Untuk Laporan Wajar Tanpa Pengecualian :
Semua Laporan keuangan – neraca, laporan laba rugi, saldo laba dan laporan arus kas – sudah tercakup didalam laporan keuangan.
Ketiga strandar umum telah diikuti sepenuhnya dalam penugasan.
Bahan bukti yang cukup telah dikumpulkan dan auditor tesebut telah melaksanakan penugasan dengan cara yang memungkinkan baginya untuk menyimpulkan bahwa ketiga standar pekerjaan lapangn telah dipenuhi.
Laporan keuangan disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum ini berarti bahwa pengungkapan yang memadai telah disertakan dalam catatan kaki dan bagian-bagian lain laporan keuangan.
Tidak terdapat situasi yang memerlukan penambahan paragraf penjelasan atau modifikasi kata-kata dalam laporan.
B. Bagian-Bagian Dari Laporan Audit Bentuk Baku
DSK-11
Senin, 06 Januari 2014
Pemeriksaan kas dan transaksi kas
Tujuan pemeriksaan :
Untuk mempelajari dan menilai suatu pengendalian intern transaksi kas
Untuk memastikan bahwa kas disajikan secara wajar dalam laporan keuangan
Perlunya pemeriksaan kas :
Mayoritas sumber transaksi berhubungan dengan akun kas
Kas merupakan sumber transaksi penggelapan
Pengkriditan kas dengan buku pembantu piutang dalam penagihan
Pendebitan akun-akun hutang umumnya dari catetan pengeluaran kas
Kesalahan-kesalahan akun kas menunjukkan kesalahan akun yang lain
Pemeriksaan kas dan bank
Mendeteksi/verifikasi kas adalah dengan memperhatikan penerimaan kas yang under statement dan pengeluaran kas yang over statement.
Pemeriksaan kas
Sebagai alat pembayaran yang siap dan bebas dipergunakan untuk membagikan kegiatan umum perusahaan
Pemeriksaan kas bank
Sebagai sisa rekening giro perusahaan yang dapat dipergunakan secara bebas. Untuk membiayai kegiatan umum perusahaan yang lebih besar dari kas kecil.
Pos-pos yang tidak di golongkan kas ddan bank pada neraca :
Dana yang disisihkan untuk tujuan tertentu
Persediaan prangko
Cek kosong pihak ke III
Cek mundur
Rekening giro bank luar negeri
Kas dan bank merupakan pos neraca yang paling likuid
Mencatat potongan atau tagihan bila jumlah faktur penuh
Melebihkan pengeluaran uang
Memanipulasi rekonsiliasi bank dengan :
Meninggikan saldo dalam perjalanan
Merendahkan cek yang beredar
Membuat keliru pada rekonsiliasi bank
Kitting
Suatu cara dengan menggunakan waktu yang mmengembang/ float period
Menahan kas yang di dapat dari pelanggan, dan tak segera dibukukan pada waktunya
Menahan laporan-laporan
Lapping
Adalah bentuk penggelapan uang dengan cara gali lobang tutup lobang dari penerimaan tagihan
Menempatkan pengkreditan fiktf kea kun debitur yang menunjukkan
Akun telah dihapus sebagai kerugian piutang
Adanya potongan penjualan
Tagihan yang telah dibayarkan
Mencatat penjualan dengan jumlah yang kurang tetapi menagih secara penuh. Perbedaannya dapat ditahan ketika tagihan tersebut dibayar.
Cara menemukan lapping.
Dengan mengadakan konfirmasi ke debitur, dengan pemeriksaan intensif catetan kas atau dengan mempertemukan setoran bank dengan catetan penerimaan kas.
Apabila ada keidaksesuaian dari catetan yang terakhir, hal ini menunjukkan indikasi lapping.
Bagaimana memverifikasikan :
Verifikasi saldo
Verifikasi penerimaan dan setoran pengeluaran
SPI (Sistem Pengendalian Intern) – Kas
Semua kas yang diterima harus di catet secara teliti
Pengeluatan kas harus di otorisasi pejabatnya
Kas dank as bank harus dilindungi selayaknya
Bentuk pedoman umum SPI
Jangan diizinkan setiap karyawan menangani transaksi dari awal sampai akhir
Pisahkan penanganan kas dari pencatatan
Pisahkan penerimaan kas
Peletakan cash register yang terkontrol oleh pelanggan dan paper visitor
Setorkan segera semua penerimaan-penerimaan kas
Semua pengeluaran harus melalui cek kecuali kas kecil
Buat rekonsiliasi bank yang dipertanggung jawabkan
Program pemeriksaan kas
Dapatkan deskripsi SPI kas dengan pendekatan flowchart
Mudahkan transaksi kas dengan contoh :
Footing ( penjumlahan vertical dan horizontal)
Detail of bank deposit (untuk bandingkan perusahaan dengan bank)
Proof of cash (memverifikasikan kas-kas)
Lakukan penilaian SPI terhadap kas
Verifikasi cut off penerimaan kas dan pengeluaran kas
Kirim surat kofirmasi ke bank
Investigasi (pemeriksaan secara mendalam)
Adjustment kas
Teknik penggelapan (Defalcation)
Metode penahanan semua penjualan tunai harus dengan cash register
Metode penahan uang yang ditagih atau diterima dari pelanggan
Contoh :
Footing kolom penerimaan kas dikurangkan jumlahnya dan kolom potongan penjualan di lebih besarkan
Pemeriksaan : penghasilan dan biaya
Pendekatan : verifikasi pendapatan (penghasilan)
Pemeriksaan dengan perbandingan (commences)
Budget dengan actual / realisasi
Data historis dengan actual / realisasi
Tujuan pemeriksaan Revenue :
Mempelajari dan menilai system pengendalian intern
Memverifikasi bahwa revenue telah dicatat
Interprestasi dan identifikasitrend dan variasinya dalam semua katagori pendapatan
Permasalahan-permasalahan yang tak wajar dalam pemeriksaan penghasilan :
Penagihan (penerimaan) yang sebelumnya telah dihapus
Penghapusan dari cek yang terlalu lama beredar atau gaji yang tak di ambil
Hasil penjualan mesin, dll
Anggaran sebagai elemen dalam pengendalian biaya
Apakah klim – punya program anggaran
Melakukan perbandingan dengan data tahun yang lalu
Tujuan pemeriksaan penggajian meliputi :
Catetan dan prrosedur sesuai SPI
Menentkan ada hubungan dengan pihak pemerintah dll
Menjadi kelompok serikat kerja
Pengembangan metode penggajian
SPI untuk penggajian
Menghindari penggajian yang fiktif
Memberikan perhitungan cepat – tanggap terhadap kesalahan-kesalahan
Menyelenggarakan catetan penggajian dan agar mempermudah data-data yang di perlukan untuk keperluan manajemen dan pemerintah
Program pemeriksaan penggajian :
Dapat mendeskripsi SPI
Membuat pengujian transaksi-transaksi detail
Uji pengawasan
Uji subtantif
Tugas otorisasi untuk control pengeluaran
Distribusi pembayaran via kas
Cut of tehadap pembayaran dan pendukung akuntansinya
Mekanisasi pencatatan absensi yang digunakan
Membuat ringkasan-ringkasan daftar komponen staf
Investigasi fluktuasi dalam pembayaran gaji
Hitung komponsasi yang diperoleh dengan kontrak kerja
Uji komisi dengan pemeriksaan sebagai catetan yang mendukung
Uji pembayaran dengan reformasi rencana pension dengan pendukung
Program pemeriksaan : biaya administrasi dan umum dan penjualan
Membandingkan biaya yang sesungguhnya dengan yang di anggarkan
Membandingkan biaa operasional bulanan dengan tahun yang lama dengan prosentasinya
Investigasi semua varian yang di peroleh dari pembandingan biaya dengan anggarannya untuk tahun lalu
Membuat analisa biaya
Analisa biaya jasa profesi
Membuat analisa biaya dalam SPT pajak penghasilan
Pendapat lain : (Gain and Loos)
Harus dipindahkan terpisah dari prosedur dan pencatatan dengan rekening operasional yang utama.
Sejauh mana laporan keuangan disajikan.
Audit Siklus Penjualan dan Penagihan
(tes pengawasan dan tes substantive transaksi)
Rekening dan penggolongan transaksi dalam siklus penjualan dan penagihan.
Ada 5 golongan transaksi :
Penjualan ( tunai dan kredit)
Penerimaan kas
Retur penjualan dan potongan
Penghapusan piutang yang tak tertagih
Memperkirakan piutang yang tak tertagih
Fungsi kegiatan siklus ini :
Memproses pesanan pelanggan
Pesanan pelanggan
Pesanan penjualan
Persetujuan kredit
Pengiriman barang
Dokumen pengiriman
Tagihan kepada pelanggan dan pembukuan penjualan
Faktr penjualan
File transaksi penjualan
Jurnal penjualan atau daftarnya
File rekening piutang induk
Piutang di neraca percobaan
Rekening bulanan
Pemprosesan dan catatan penerimaan kas
Memproses dan membukukan penerimaan tunai
Menghapus piutang tak tertagih
Menetapkan piutang tak tertagih
Efek e-commerce terhadap siklus penjualan
Metodelogi untuk mendesain tes control dan tes substantive transaksi penjualan
Caranya :
memahami pengawasan internal, mendesain serta melaksanakan tes control dan tes substantive transaksi pejualan
Memahami control nternal – penjualan
Menguji keuntungan dan kerugian tes pengawasan
Pencatatan terhadap penjualan yang terjadi
Pencatatan penjualan dimana pengirimannya tidak dilakukan
Penjualan yang dicatat lebih dari sekali
Pengiriman untuk konsumen palsu
Keberadaan pencatatan transaksi penjualan
Arah tes – untuk penjualan
=
Dimulai dengan kelengkapan dimulai dengan keberadaan
Tipe tes audit untuk sikus penjualan dan penagihan penjualan
Penjualan R. piutang kas di bank
x Transaksi penj. X x penarikan tunai X
diaudit oleh TOC, STOK & AP diaudit oleh TOC, STOK & AP
=saldo saldo =
Diaudit oleh AP & TOB
Tes pengawasan + tes subtantif + prosedur + tes rincian = komponen bentuk
Internal (TOC) transaksi analisis saldo (TDB) yang cukup (GAAS)
(STOK) (AP)
Metodelogi desain tes pengawasan dengan langkah-langka :
Memahami pengendalian intern
Menilai rencana resiko pengawasan
Mengevaluasi kerugian dan keuntungan tes
Untuk mempelajari dan menilai suatu pengendalian intern transaksi kas
Untuk memastikan bahwa kas disajikan secara wajar dalam laporan keuangan
Perlunya pemeriksaan kas :
Mayoritas sumber transaksi berhubungan dengan akun kas
Kas merupakan sumber transaksi penggelapan
Pengkriditan kas dengan buku pembantu piutang dalam penagihan
Pendebitan akun-akun hutang umumnya dari catetan pengeluaran kas
Kesalahan-kesalahan akun kas menunjukkan kesalahan akun yang lain
Pemeriksaan kas dan bank
Mendeteksi/verifikasi kas adalah dengan memperhatikan penerimaan kas yang under statement dan pengeluaran kas yang over statement.
Pemeriksaan kas
Sebagai alat pembayaran yang siap dan bebas dipergunakan untuk membagikan kegiatan umum perusahaan
Pemeriksaan kas bank
Sebagai sisa rekening giro perusahaan yang dapat dipergunakan secara bebas. Untuk membiayai kegiatan umum perusahaan yang lebih besar dari kas kecil.
Pos-pos yang tidak di golongkan kas ddan bank pada neraca :
Dana yang disisihkan untuk tujuan tertentu
Persediaan prangko
Cek kosong pihak ke III
Cek mundur
Rekening giro bank luar negeri
Kas dan bank merupakan pos neraca yang paling likuid
Mencatat potongan atau tagihan bila jumlah faktur penuh
Melebihkan pengeluaran uang
Memanipulasi rekonsiliasi bank dengan :
Meninggikan saldo dalam perjalanan
Merendahkan cek yang beredar
Membuat keliru pada rekonsiliasi bank
Kitting
Suatu cara dengan menggunakan waktu yang mmengembang/ float period
Menahan kas yang di dapat dari pelanggan, dan tak segera dibukukan pada waktunya
Menahan laporan-laporan
Lapping
Adalah bentuk penggelapan uang dengan cara gali lobang tutup lobang dari penerimaan tagihan
Menempatkan pengkreditan fiktf kea kun debitur yang menunjukkan
Akun telah dihapus sebagai kerugian piutang
Adanya potongan penjualan
Tagihan yang telah dibayarkan
Mencatat penjualan dengan jumlah yang kurang tetapi menagih secara penuh. Perbedaannya dapat ditahan ketika tagihan tersebut dibayar.
Cara menemukan lapping.
Dengan mengadakan konfirmasi ke debitur, dengan pemeriksaan intensif catetan kas atau dengan mempertemukan setoran bank dengan catetan penerimaan kas.
Apabila ada keidaksesuaian dari catetan yang terakhir, hal ini menunjukkan indikasi lapping.
Bagaimana memverifikasikan :
Verifikasi saldo
Verifikasi penerimaan dan setoran pengeluaran
SPI (Sistem Pengendalian Intern) – Kas
Semua kas yang diterima harus di catet secara teliti
Pengeluatan kas harus di otorisasi pejabatnya
Kas dank as bank harus dilindungi selayaknya
Bentuk pedoman umum SPI
Jangan diizinkan setiap karyawan menangani transaksi dari awal sampai akhir
Pisahkan penanganan kas dari pencatatan
Pisahkan penerimaan kas
Peletakan cash register yang terkontrol oleh pelanggan dan paper visitor
Setorkan segera semua penerimaan-penerimaan kas
Semua pengeluaran harus melalui cek kecuali kas kecil
Buat rekonsiliasi bank yang dipertanggung jawabkan
Program pemeriksaan kas
Dapatkan deskripsi SPI kas dengan pendekatan flowchart
Mudahkan transaksi kas dengan contoh :
Footing ( penjumlahan vertical dan horizontal)
Detail of bank deposit (untuk bandingkan perusahaan dengan bank)
Proof of cash (memverifikasikan kas-kas)
Lakukan penilaian SPI terhadap kas
Verifikasi cut off penerimaan kas dan pengeluaran kas
Kirim surat kofirmasi ke bank
Investigasi (pemeriksaan secara mendalam)
Adjustment kas
Teknik penggelapan (Defalcation)
Metode penahanan semua penjualan tunai harus dengan cash register
Metode penahan uang yang ditagih atau diterima dari pelanggan
Contoh :
Footing kolom penerimaan kas dikurangkan jumlahnya dan kolom potongan penjualan di lebih besarkan
Pemeriksaan : penghasilan dan biaya
Pendekatan : verifikasi pendapatan (penghasilan)
Pemeriksaan dengan perbandingan (commences)
Budget dengan actual / realisasi
Data historis dengan actual / realisasi
Tujuan pemeriksaan Revenue :
Mempelajari dan menilai system pengendalian intern
Memverifikasi bahwa revenue telah dicatat
Interprestasi dan identifikasitrend dan variasinya dalam semua katagori pendapatan
Permasalahan-permasalahan yang tak wajar dalam pemeriksaan penghasilan :
Penagihan (penerimaan) yang sebelumnya telah dihapus
Penghapusan dari cek yang terlalu lama beredar atau gaji yang tak di ambil
Hasil penjualan mesin, dll
Anggaran sebagai elemen dalam pengendalian biaya
Apakah klim – punya program anggaran
Melakukan perbandingan dengan data tahun yang lalu
Tujuan pemeriksaan penggajian meliputi :
Catetan dan prrosedur sesuai SPI
Menentkan ada hubungan dengan pihak pemerintah dll
Menjadi kelompok serikat kerja
Pengembangan metode penggajian
SPI untuk penggajian
Menghindari penggajian yang fiktif
Memberikan perhitungan cepat – tanggap terhadap kesalahan-kesalahan
Menyelenggarakan catetan penggajian dan agar mempermudah data-data yang di perlukan untuk keperluan manajemen dan pemerintah
Program pemeriksaan penggajian :
Dapat mendeskripsi SPI
Membuat pengujian transaksi-transaksi detail
Uji pengawasan
Uji subtantif
Tugas otorisasi untuk control pengeluaran
Distribusi pembayaran via kas
Cut of tehadap pembayaran dan pendukung akuntansinya
Mekanisasi pencatatan absensi yang digunakan
Membuat ringkasan-ringkasan daftar komponen staf
Investigasi fluktuasi dalam pembayaran gaji
Hitung komponsasi yang diperoleh dengan kontrak kerja
Uji komisi dengan pemeriksaan sebagai catetan yang mendukung
Uji pembayaran dengan reformasi rencana pension dengan pendukung
Program pemeriksaan : biaya administrasi dan umum dan penjualan
Membandingkan biaya yang sesungguhnya dengan yang di anggarkan
Membandingkan biaa operasional bulanan dengan tahun yang lama dengan prosentasinya
Investigasi semua varian yang di peroleh dari pembandingan biaya dengan anggarannya untuk tahun lalu
Membuat analisa biaya
Analisa biaya jasa profesi
Membuat analisa biaya dalam SPT pajak penghasilan
Pendapat lain : (Gain and Loos)
Harus dipindahkan terpisah dari prosedur dan pencatatan dengan rekening operasional yang utama.
Sejauh mana laporan keuangan disajikan.
Audit Siklus Penjualan dan Penagihan
(tes pengawasan dan tes substantive transaksi)
Rekening dan penggolongan transaksi dalam siklus penjualan dan penagihan.
Ada 5 golongan transaksi :
Penjualan ( tunai dan kredit)
Penerimaan kas
Retur penjualan dan potongan
Penghapusan piutang yang tak tertagih
Memperkirakan piutang yang tak tertagih
Fungsi kegiatan siklus ini :
Memproses pesanan pelanggan
Pesanan pelanggan
Pesanan penjualan
Persetujuan kredit
Pengiriman barang
Dokumen pengiriman
Tagihan kepada pelanggan dan pembukuan penjualan
Faktr penjualan
File transaksi penjualan
Jurnal penjualan atau daftarnya
File rekening piutang induk
Piutang di neraca percobaan
Rekening bulanan
Pemprosesan dan catatan penerimaan kas
Memproses dan membukukan penerimaan tunai
Menghapus piutang tak tertagih
Menetapkan piutang tak tertagih
Efek e-commerce terhadap siklus penjualan
Metodelogi untuk mendesain tes control dan tes substantive transaksi penjualan
Caranya :
memahami pengawasan internal, mendesain serta melaksanakan tes control dan tes substantive transaksi pejualan
Memahami control nternal – penjualan
Menguji keuntungan dan kerugian tes pengawasan
Pencatatan terhadap penjualan yang terjadi
Pencatatan penjualan dimana pengirimannya tidak dilakukan
Penjualan yang dicatat lebih dari sekali
Pengiriman untuk konsumen palsu
Keberadaan pencatatan transaksi penjualan
Arah tes – untuk penjualan
=
Dimulai dengan kelengkapan dimulai dengan keberadaan
Tipe tes audit untuk sikus penjualan dan penagihan penjualan
Penjualan R. piutang kas di bank
x Transaksi penj. X x penarikan tunai X
diaudit oleh TOC, STOK & AP diaudit oleh TOC, STOK & AP
=saldo saldo =
Diaudit oleh AP & TOB
Tes pengawasan + tes subtantif + prosedur + tes rincian = komponen bentuk
Internal (TOC) transaksi analisis saldo (TDB) yang cukup (GAAS)
(STOK) (AP)
Metodelogi desain tes pengawasan dengan langkah-langka :
Memahami pengendalian intern
Menilai rencana resiko pengawasan
Mengevaluasi kerugian dan keuntungan tes
Kisah perjalanan cinta yang mengharukan (istri terbaik)
Cerita ini adalah kisah nyata…
dimana perjalanan hidup ini ditulis oleh seorang istri dalam sebuah laptopnya.
Bacalah, semoga kisah nyata ini menjadi pelajaran bagi kita semua.
***
Cinta itu butuh kesabaran…
Sampai dimanakah kita harus bersabar menanti cinta kita???
Hari itu.. aku dengannya berkomitmen untuk menjaga cinta kita...
Aku menjadi perempuan yg paling bahagia...
Pernikahan kami sederhana namun meriah...
Ia menjadi pria yang sangat romantis pada waktu itu.
Aku bersyukur menikah dengan seorang pria yang shaleh, pintar, tampan & mapan pula.
Ketika kami berpacaran dia sudah sukses dalam karirnya.
Kami akan berbulan madu di tanah suci, itu janjinya ketika kami berpacaran dulu...
Dan setelah menikah, aku mengajaknya untuk umroh ke tanah suci...
Aku sangat bahagia dengannya, dan dianya juga sangat memanjakan aku… sangat terlihat dari rasa cinta dan rasa sayangnya pada ku.
Banyak orang yang bilang kami adalah pasangan yang serasi. Sangat terlihat sekali bagaimana suamiku memanjakanku. Dan aku bahagia menikah dengannya.
***
Lima tahun berlalu sudah kami menjadi suami istri, sangat tak terasa waktu begitu cepat berjalan walaupun kami hanya hidup berdua saja karena sampai saat ini aku belum bisa memberikannya seorang malaikat kecil (bayi) di tengah keharmonisan rumah tangga kami.
Karena dia anak lelaki satu-satunya dalam keluarganya, jadi aku harus berusaha untuk mendapatkan penerus generasi baginya.
Alhamdulillah saat itu suamiku mendukungku…
Ia mengaggap Allah belum mempercayai kami untuk menjaga titipan-NYA.
Tapi keluarganya mulai resah. Dari awal kami menikah, ibu & adiknya tidak menyukaiku. Aku sering mendapat perlakuan yang tidak menyenangkan dari mereka, namun aku selalu berusaha menutupi hal itu dari suamiku…
Didepan suami ku mereka berlaku sangat baik padaku, tapi dibelakang suami ku, aku dihina-hina oleh mereka…
Pernah suatu ketika satu tahun usia pernikahan kami, suamiku mengalami kecelakaan, mobilnya hancur. Alhamdulillah suami ku selamat dari maut yang hampir membuat ku menjadi seorang janda itu.
Ia dirawat dirumah sakit pada saat dia belum sadarkan diri setelah kecelakaan. Aku selalu menemaninya siang & malam sambil kubacakan ayat-ayat suci Al – Qur’an. Aku sibuk bolak-balik dari rumah sakit dan dari tempat aku melakukan aktivitas sosial ku, aku sibuk mengurus suamiku yang sakit karena kecelakaan.
Namun saat ketika aku kembali ke rumah sakit setelah dari rumah kami, aku melihat di dalam kamarnya ada ibu, adik-adiknya dan teman-teman suamiku, dan disaat itu juga.. aku melihat ada seorang wanita yang sangat akrab mengobrol dengan ibu mertuaku. Mereka tertawa menghibur suamiku.
Alhamdulillah suamiku ternyata sudah sadar, aku menangis ketika melihat suami ku sudah sadar, tapi aku tak boleh sedih di hadapannya.
Kubuka pintu yang tertutup rapat itu sambil mengatakan, “Assalammu’alaikum” dan mereka menjawab salam ku. Aku berdiam sejenak di depan pintu dan mereka semua melihatku. Suamiku menatapku penuh manja, mungkin ia kangen padaku karena sudah 5 hari mata nya selalu tertutup.
Tangannya melambai, mengisyaratkan aku untuk memegang tangannya erat. Setelah aku menghampirinya, kucium tangannya sambil berkata “Assalammu’alaikum”, ia pun menjawab salam ku dengan suaranya yg lirih namun penuh dengan cinta. Aku pun senyum melihat wajahnya.
Lalu.. Ibu nya berbicara denganku …
“Fis, kenalkan ini Desi teman Fikri”.
Aku teringat cerita dari suamiku bahwa teman baiknya pernah mencintainya, perempuan itu bernama Desi dan dia sangat akrab dengan keluarga suamiku. Hingga akhirnya aku bertemu dengan orangnya juga. Aku pun langsung berjabat tangan dengannya, tak banyak aku bicara di dalam ruangan tersebut,aku tak mengerti apa yg mereka bicarakan.
Aku sibuk membersihkan & mengobati luka-luka di kepala suamiku, baru sebentar aku membersihkan mukanya, tiba-tiba adik ipar ku yang bernama Dian mengajakku keluar, ia minta ditemani ke kantin. Dan suamiku pun mengijinkannya. Kemudian aku pun menemaninya.
Tapi ketika di luar adik ipar ku berkata, ”lebih baik kau pulang saja, ada
kami yg menjaga abang disini. Kau istirahat saja. ”
Anehnya, aku tak diperbolehkan berpamitan dengan suamiku dengan alasan abang harus banyak beristirahat dan karena psikologisnya masih labil. Aku berdebat dengannya mempertanyakan mengapa aku tidak diizinkan berpamitan dengan suamiku. Tapi tiba-tiba ibu mertuaku datang menghampiriku dan ia juga mengatakan hal yang sama. Nantinya dia akan memberi alasan pada suamiku mengapa aku pulang tak berpamitan padanya, toh suamiku selalu menurut apa kata ibunya, baik ibunya salah ataupun tidak, suamiku tetap saja membenarkannya. Akhirnya aku pun pergi meninggalkan rumah sakit itu dengan linangan air mata.
Sejak saat itu aku tidak pernah diijinkan menjenguk suamiku sampai ia kembali dari rumah sakit. Dan aku hanya bisa menangis dalam kesendirianku. Menangis mengapa mereka sangat membenciku.
***
Hari itu.. aku menangis tanpa sebab, yang ada di benakku aku takut kehilangannya, aku takut cintanya dibagi dengan yang lain.
Pagi itu, pada saat aku membersihkan pekarangan rumah kami, suamiku memanggil ku ke taman belakang, ia baru aja selesai sarapan, ia mengajakku duduk di ayunan favorit kami sambil melihat ikan-ikan yang bertaburan di kolam air mancur itu.
Aku bertanya, ”Ada apa kamu memanggilku?”
Ia berkata, ”Besok aku akan menjenguk keluargaku di Sabang”
Aku menjawab, ”Ia sayang.. aku tahu, aku sudah mengemasi barang-barang kamu di travel bag dan kamu sudah memeegang tiket bukan?”
“Ya tapi aku tak akan lama disana, cuma 3 minggu aku disana, aku juga sudah lama tidak bertemu dengan keluarga besarku sejak kita menikah dan aku akan pulang dengan mama ku”, jawabnya tegas.
“Mengapa baru sekarang bicara, aku pikir hanya seminggu saja kamu disana?“, tanya ku balik kepadanya penuh dengan rasa penasaran dan sedikit rasa kecewa karena ia baru memberitahukan rencana kepulanggannya itu, padahal aku telah bersusah payah mencarikan tiket pesawat untuknya.
”Mama minta aku yang menemaninya saat pulang nanti”, jawabnya tegas.
”Sekarang aku ingin seharian dengan kamu karena nanti kita 3 minggu tidak bertemu, ya kan?”, lanjut nya lagi sambil memelukku dan mencium keningku. Hatiku sedih dengan keputusannya, tapi tak boleh aku tunjukkan pada nya.
Bahagianya aku dimanja dengan suami yang penuh dengan rasa sayang & cintanya walau terkadang ia bersikap kurang adil terhadapku.
Aku hanya bisa tersenyum saja, padahal aku ingin bersama suamiku, tapi karena keluarganya tidak menyukaiku hanya karena mereka cemburu padaku karena suamiku sangat sayang padaku.
Kemudian aku memutuskan agar ia saja yg pergi dan kami juga harus berhemat dalam pengeluaran anggaran rumah tangga kami.
Karena ini acara sakral bagi keluarganya, jadi seluruh keluarganya harus komplit. Walaupun begitu, aku pun tetap tak akan diperdulikan oleh keluarganya harus datang ataupun tidak. Tidak hadir justru membuat mereka sangat senang dan aku pun tak mau membuat riuh keluarga ini.
Malam sebelum kepergiannya, aku menangis sambil membereskan keperluan yang akan dibawanya ke Sabang, ia menatapku dan menghapus airmata yang jatuh dipipiku, lalu aku peluk erat dirinya. Hati ini bergumam tak merelakan dia pergi seakan terjadi sesuatu, tapi aku tidak tahu apa yang akan terjadi. Aku hanya bisa menangis karena akan ditinggal pergi olehnya.
Aku tidak pernah ditinggal pergi selama ini, karena kami selalu bersama-sama kemana pun ia pergi.
Apa mungkin aku sedih karena aku sendirian dan tidak memiliki teman, karena biasanya hanya pembantu sajalah teman mengobrolku.
Hati ini sedih akan di tinggal pergi olehnya.
Sampai keesokan harinya, aku terus menangis.. menangisi kepergiannya. Aku tak tahu mengapa sesedih ini, perasaanku tak enak, tapi aku tak boleh berburuk sangka. Aku harus percaya apada suamiku. Dia pasti akan selalu menelponku.
***
Berjauhan dengan suamiku, aku merasa sangat tidak nyaman, aku merasa sendiri. Untunglah aku mempunyai kesibukan sebagai seorang aktivis, jadinya aku tak terlalu kesepian ditinggal pergi ke Sabang.
Saat kami berhubungan jarak jauh, komunikasi kami memburuk dan aku pun jatuh sakit. Rahimku terasa sakit sekali seperti di lilit oleh tali. Tak tahan aku menahan rasa sakit dirahimku ini, sampai-sampai aku mengalami pendarahan. Aku dilarikan ke rumah sakit oleh adik laki-lakiku yang kebetulan menemaniku disana. Dokter memvonis aku terkena kanker mulut rahim stadium 3.
Aku menangis.. apa yang bisa aku banggakan lagi..
Mertuaku akan semakin menghinaku, suamiku yang malang yang selalu berharap akan punya keturunan dari rahimku.. namun aku tak bisa memberikannya keturunan. Dan kemudian aku hanya bisa memeluk adikku.
Aku kangen pada suamiku, aku selalu menunggu ia pulang dan bertanya-tanya, “kapankah ia segera pulang?” aku tak tahu..
Sementara suamiku disana, aku tidak tahu mengapa ia selalu marah-marah jika menelponku. Bagaimana aku akan menceritakan kondisiku jika ia selalu marah-marah terhadapku..
Lebih baik aku tutupi dulu tetang hal ini dan aku juga tak mau membuatnya khawatir selama ia berada di Sabang.
Lebih baik nanti saja ketika ia sudah pulang dari Sabang, aku akan cerita padanya. Setiap hari aku menanti suamiku pulang, hari demi hari aku hitung…
Sudah 3 minggu suamiku di Sabang, malam itu ketika aku sedang melihat foto-foto kami, ponselku berbunyi menandakan ada sms yang masuk.
Kubuka di inbox ponselku, ternyata dari suamiku yang sms.
Ia menulis, “aku sudah beli tiket untuk pulang, aku pulangnya satu hari lagi, aku akan kabarin lagi”.
Hanya itu saja yang diinfokannya. Aku ingin marah, tapi aku pendam saja ego yang tidak baik ini. Hari yg aku tunggu pun tiba, aku menantinya di rumah.
Sebagai seorang istri, aku pun berdandan yang cantik dan memakai parfum kesukaannya untuk menyambut suamiku pulang, dan nantinya aku juga akan menyelesaikan masalah komunikasi kami yg buruk akhir-akhir ini.
Bel pun berbunyi, kubukakan pintu untuknya dan ia pun mengucap salam. Sebelum masuk, aku pegang tangannya kedepan teras namun ia tetap berdiri, aku membungkuk untuk melepaskan sepatu, kaos kaki dan kucuci kedua kakinya, aku tak mau ada syaithan yang masuk ke dalam rumah kami.
Setelah itu akupun berdiri langsung mencium tangannya tapi apa reaksinya..
Masya Allah.. ia tidak mencium keningku, ia hanya diam dan langsung naik keruangan atas, kemudian mandi dan tidur tanpa bertanya kabarku..
Aku hanya berpikir, mungkin dia capek. Aku pun segera merapikan bawaan nya sampai aku pun tertidur. Malam menunjukkan 1/3 malam, mengingatkan aku pada tempat mengadu yaitu Allah, Sang Maha Pencipta.
Biasa nya kami selalu berjama’ah, tapi karena melihat nya tidur sangat pulas, aku tak tega membangunkannya. Aku hanya mengeelus wajahnya dan aku cium keningnya, lalu aku sholat tahajud 8 rakaat plus witir 3 raka’at.
***
Aku mendengar suara mobilnya, aku terbangun lalu aku melihat dirinya dari balkon kamar kami yang bersiap-siap untuk pergi. Lalu aku memanggilnya tapi ia tak mendengar. Kemudian aku ambil jilbabku dan aku berlari dari atas ke bawah tanpa memperdulikan darah yg bercecer dari rahimku untuk mengejarnya tapi ia begitu cepat pergi.
Aku merasa ada yang aneh dengan suamiku. Ada apa dengan suamiku? Mengapa ia bersikap tidak biasa terhadapku?
Aku tidak bisa diam begitu saja, firasatku mengatakan ada sesuatu. Saat itu juga aku langsung menelpon kerumah mertuakudan kebetulan Dian yang mengangkat telponnya, aku bercerita dan aku bertanya apa yang sedang terjadi dengan suamiku. Dengan enteng ia menjawab, “Loe pikir aja sendiri!!!”. Telpon pun langsung terputus.
Ada apa ini? Tanya hatiku penuh dalam kecemasan. Mengapa suamiku berubah setelah ia kembali dari kota kelahirannya. Mengapa ia tak mau berbicara padaku, apalagi memanjakan aku.
Semakin hari ia menjadi orang yang pendiam, seakan ia telah melepas tanggung jawabnya sebagai seorang suami. Kami hanya berbicara seperlunya saja, aku selalu diintrogasinya. Selalu bertanya aku dari mana dan mengapa pulang terlambat dan ia bertanya dengan nada yg keras. Suamiku telah berubah.
Bahkan yang membuat ku kaget, aku pernah dituduhnya berzina dengan mantan pacarku. Ingin rasanya aku menampar suamiku yang telah menuduhku serendah itu, tapi aku selalu ingat.. sebagaimana pun salahnya seorang suami, status suami tetap di atas para istri, itu pedoman yang aku pegang.
Aku hanya berdo’a semoga suamiku sadar akan prilakunya.
***
Dua tahun berlalu, suamiku tak kunjung berubah juga. Aku menangis setiap malam, lelah menanti seperti ini, kami seperti orang asing yang baru saja berkenalan.
Kemesraan yang kami ciptakan dulu telah sirna. Walaupun kondisinya tetap seperti itu, aku tetap merawatnya & menyiakan segala yang ia perlukan. Penyakitkupun masih aku simpan dengan baik dan sekalipun ia tak pernah bertanya perihal obat apa yang aku minum. Kebahagiaan ku telah sirna, harapan menjadi ibu pun telah aku pendam. Aku tak tahu kapan ini semua akan berakhir.
Bersyukurlah.. aku punya penghasilan sendiri dari aktifitasku sebagai seorang guru ngaji, jadi aku tak perlu meminta uang padanya hanya untuk pengobatan kankerku. Aku pun hanya berobat semampuku.
Sungguh.. suami yang dulu aku puja dan aku banggakan, sekarang telah menjadi orang asing bagiku, setiap aku bertanya ia selalu menyuruhku untuk berpikir sendiri. Tiba-tiba saja malam itu setelah makan malam usai, suamiku memanggilku.
“Ya, ada apa Yah!” sahutku dengan memanggil nama kesayangannya “Ayah”.
“Lusa kita siap-siap ke Sabang ya.” Jawabnya tegas.
“Ada apa? Mengapa?”, sahutku penuh dengan keheranan.
Astaghfirullah.. suami ku yang dulu lembut tiba-tiba saja menjadi kasar, dia membentakku. Sehingga tak ada lagi kelanjutan diskusi antara kami.
Dia mengatakan ”Kau ikut saja jangan banyak tanya!!”
Lalu aku pun bersegera mengemasi barang-barang yang akan dibawa ke Sabang sambil menangis, sedih karena suamiku kini tak ku kenal lagi.
Dua tahun pacaran, lima tahun kami menikah dan sudah 2 tahun pula ia menjadi orang asing buatku. Ku lihat kamar kami yg dulu hangat penuh cinta yang dihiasi foto pernikahan kami, sekarang menjadi dingin.. sangat dingin dari batu es. Aku menangis dengan kebingungan ini. Ingin rasanya aku berontak berteriak, tapi aku tak bisa.
Suamiku tak suka dengan wanita yang kasar, ngomong dengan nada tinggi, suka membanting barang-barang. Dia bilang perbuatan itu menunjukkan sikap ketidakhormatan kepadanya. Aku hanya bisa bersabar menantinya bicara dan sabar mengobati penyakitku ini, dalam kesendirianku..
***
Kami telah sampai di Sabang, aku masih merasa lelah karena semalaman aku tidak tidur karena terus berpikir. Keluarga besarnya juga telah berkumpul disana, termasuk ibu & adik-adiknya. Aku tidak tahu ada acara apa ini..
Aku dan suamiku pun masuk ke kamar kami. Suamiku tak betah didalam kamar tua itu, ia pun langsung keluar bergabung dengan keluarga besarnya.
Baru saja aku membongkar koper kami dan ingin memasukkannya ke dalam lemari tua yg berada di dekat pintu kamar, lemari tua yang telah ada sebelum suamiku lahir tiba-tiba Tante Lia, tante yang sangat baik padaku memanggil ku untuk bersegera berkumpul diruang tengah, aku pun menuju ke ruang keluarga yang berada ditengah rumah besar itu, yang tampak seperti rumah zaman peninggalan belanda.
Kemudian aku duduk disamping suamiku, dan suamiku menunduk penuh dengan kebisuan, aku tak berani bertanya padanya.
Tiba-tiba saja neneknya, orang yang dianggap paling tua dan paling berhak atas semuanya, membuka pembicaraan.
“Baiklah, karena kalian telah berkumpul, nenek ingin bicara dengan kau Fisha”. Neneknya berbicara sangat tegas, dengan sorot mata yang tajam.
”Ada apa ya Nek?” sahutku dengan penuh tanya..
Nenek pun menjawab, “Kau telah bergabung dengan keluarga kami hampir 8 tahun, sampai saat ini kami tak melihat tanda-tanda kehamilan yang sempurna sebab selama ini kau selalu keguguran!!“.
Aku menangis.. untuk inikah aku diundang kemari? Untuk dihina ataukah dipisahkan dengan suamiku?
“Sebenarnya kami sudah punya calon untuk Fikri, dari dulu.. sebelum kau menikah dengannya. Tapi Fikri anak yang keras kepala, tak mau di atur,dan akhirnya menikahlah ia dengan kau.” Neneknya berbicara sangat lantang, mungkin logat orang Sabang seperti itu semua.
Aku hanya bisa tersenyum dan melihat wajah suamiku yang kosong matanya.
“Dan aku dengar dari ibu mertuamu kau pun sudah berkenalan dengannya”, neneknya masih melanjutkan pembicaraan itu.
Sedangkan suamiku hanya terdiam saja, tapi aku lihat air matanya. Ingin aku peluk suamiku agar ia kuat dengan semua ini, tapi aku tak punya keberanian itu.
Neneknya masih saja berbicara panjang lebar dan yang terakhir dari ucapannya dengan mimik wajah yang sangat menantang kemudian berkata, “kau maunya gimana? kau dimadu atau diceraikan?“
MasyaAllah.. kuatkan hati ini.. aku ingin jatuh pingsan. Hati ini seakan remuk mendengarnya, hancur hatiku. Mengapa keluarganya bersikap seperti ini terhadapku..
Aku selalu munutupi masalah ini dari kedua orang tuaku yang tinggal di pulau
kayu, mereka mengira aku sangat bahagia 2 tahun belakangan ini.
“Fish, jawab!.” Dengan tegas Ibunya langsung memintaku untuk menjawab.
Aku langsung memegang tangan suamiku. Dengan tangan yang dingin dan gemetar aku menjawab dengan tegas.
”Walaupun aku tidak bisa berdiskusi dulu dengan imamku, tapi aku dapat berdiskusi dengannya melalui bathiniah, untuk kebaikan dan masa depan keluarga ini, aku akan menyambut baik seorang wanita baru dirumah kami.”
Itu yang aku jawab, dengan kata lain aku rela cintaku dibagi. Dan pada saat itu juga suamiku memandangku dengan tetesan air mata, tapi air mataku tak sedikit pun menetes di hadapan mereka.
Aku lalu bertanya kepada suamiku, “Ayah siapakah yang akan menjadi sahabatku dirumah kita nanti, yah?”
Suamiku menjawab, ”Dia Desi!”
Aku pun langsung menarik napas dan langsung berbicara, ”Kapan pernikahannya berlangsung? Apa yang harus saya siapkan dalam pernikahan ini Nek?.”
Ayah mertuaku menjawab, “Pernikahannya 2 minggu lagi.”
”Baiklah kalo begitu saya akan menelpon pembantu di rumah, untuk menyuruhnya mengurus KK kami ke kelurahan besok”, setelah berbicara seperti itu aku permisi untuk pamit ke kamar.
Tak tahan lagi.. air mata ini akan turun, aku berjalan sangat cepat, aku buka pintu kamar dan aku langsung duduk di tempat tidur. Ingin berteriak, tapi aku sendiri disini. Tak kuat rasanya menerima hal ini, cintaku telah dibagi. Sakit. Diiringi akutnya penyakitku..
Apakah karena ini suamiku menjadi orang yang asing selama 2 tahun belakangan ini?
Aku berjalan menuju ke meja rias, kubuka jilbabku, aku bercermin sambil bertanya-tanya, “sudah tidak cantikkah aku ini?“
Ku ambil sisirku, aku menyisiri rambutku yang setiap hari rontok. Kulihat wajahku, ternyata aku memang sudah tidak cantik lagi, rambutku sudah hampir habis.. kepalaku sudah botak dibagian tengahnya.
Tiba-tiba pintu kamar ini terbuka, ternyata suamiku yang datang, ia berdiri dibelakangku. Tak kuhapus air mata ini, aku bersegera memandangnya dari cermin meja rias itu.
Kami diam sejenak, lalu aku mulai pembicaraan, “terima kasih ayah, kamu memberi sahabat kepada ku. Jadi aku tak perlu sedih lagi saat ditinggal pergi kamu nanti! Iya kan?.”
Suamiku mengangguk sambil melihat kepalaku tapi tak sedikitpun ia tersenyum dan bertanya kenapa rambutku rontok, dia hanya mengatakan jangan salah memakai shampo.
Dalam hatiku bertanya, “mengapa ia sangat cuek?” dan ia sudah tak memanjakanku lagi. Lalu dia berkata, “sudah malam, kita istirahat yuk!“
“Aku sholat isya dulu baru aku tidur”, jawabku tenang.
Dalam sholat dan dalam tidur aku menangis. Ku hitung mundur waktu, kapan aku akan berbagi suami dengannya. Aku pun ikut sibuk mengurusi pernikahan suamiku.
Aku tak tahu kalau Desi orang Sabang juga. Sudahlah, ini mungkin takdirku. Aku ingin suamiku kembali seperti dulu, yang sangat memanjakan aku atas rasa sayang dan cintanya itu.
***
Malam sebelum hari pernikahan suamiku, aku menulis curahan hatiku di laptopku.
Di laptop aku menulis saat-saat terakhirku melihat suamiku, aku marah pada suamiku yang telah menelantarkanku. Aku menangis melihat suamiku yang sedang tidur pulas, apa salahku? sampai ia berlaku sekejam itu kepadaku. Aku
save di mydocument yang bertitle “Aku Mencintaimu Suamiku.”
Hari pernikahan telah tiba, aku telah siap, tapi aku tak sanggup untuk keluar. Aku berdiri didekat jendela, aku melihat matahari, karena mungkin saja aku takkan bisa melihat sinarnya lagi. Aku berdiri sangat lama.. lalu suamiku yang telah siap dengan pakaian pengantinnya masuk dan berbicara padaku.
“Apakah kamu sudah siap?”
Kuhapus airmata yang menetes diwajahku sambil berkata :
“Nanti jika ia telah sah jadi istrimu, ketika kamu membawa ia masuk kedalam rumah ini, cucilah kakinya sebagaimana kamu mencuci kakiku dulu, lalu ketika kalian masuk ke dalam kamar pengantin bacakan do’a di ubun-ubunnya sebagaimana yang kamu lakukan padaku dulu. Lalu setelah itu..”, perkataanku terhenti karena tak sanggup aku meneruskan pembicaraan itu, aku ingin menagis meledak.
Tiba-tiba suamiku menjawab “Lalu apa Bunda?”
Aku kaget mendengar kata itu, yang tadinya aku menunduk seketika aku langsung menatapnya dengan mata yang berbinar-binar…
“Bisa kamu ulangi apa yang kamu ucapkan barusan?”, pintaku tuk menyakini bahwa kuping ini tidak salah mendengar.
Dia mengangguk dan berkata, ”Baik bunda akan ayah ulangi, lalu apa bunda?”, sambil ia mengelus wajah dan menghapus airmataku, dia agak sedikit membungkuk karena dia sangat tinggi, aku hanya sedadanya saja.
Dia tersenyum sambil berkata, ”Kita liat saja nanti ya!”. Dia memelukku dan berkata, “bunda adalah wanita yang paling kuat yang ayah temui selain mama”.
Kemudian ia mencium keningku, aku langsung memeluknya erat dan berkata, “Ayah, apakah ini akan segera berakhir? Ayah kemana saja? Mengapa Ayah berubah? Aku kangen sama Ayah? Aku kangen belaian kasih sayang Ayah? Aku kangen dengan manjanya Ayah? Aku kesepian Ayah? Dan satu hal lagi yang harus Ayah tau, bahwa aku tidak pernah berzinah! Dulu.. waktu awal kita pacaran, aku memang belum bisa melupakannya, setelah 4 bulan bersama Ayah baru bisa aku terima, jika yang dihadapanku itu adalah lelaki yang aku cari. Bukan berarti aku pernah berzina Ayah.” Aku langsung bersujud di kakinya dan muncium kaki imamku sambil berkata, ”Aku minta maaf Ayah, telah membuatmu susah”.
Saat itu juga, diangkatnya badanku.. ia hanya menangis.
Ia memelukku sangat lama, 2 tahun aku menanti dirinya kembali. Tiba-tiba perutku sakit, ia menyadari bahwa ada yang tidak beres denganku dan ia bertanya, ”bunda baik-baik saja kan?” tanyanya dengan penuh khawatir.
Aku pun menjawab, “bisa memeluk dan melihat kamu kembali seperti dulu itu sudah mebuatku baik, Yah. Aku hanya tak bisa bicara sekarang“. Karena dia akan menikah. Aku tak mau membuat dia khawatir. Dia harus khusyu menjalani acara prosesi akad nikah tersebut.
***
Setelah tiba dimasjid, ijab-qabul pun dimulai. Aku duduk diseberang suamiku.
Aku melihat suamiku duduk berdampingan dengan perempuan itu, membuat hati ini cemburu, ingin berteriak mengatakan, “Ayah jangan!!”, tapi aku ingat akan kondisiku.
Jantung ini berdebar kencang saat mendengar ijab-qabul tersebut. Begitu ijab-qabul selesai, aku menarik napas panjang. Tante Lia, tante yang baik itu, memelukku. Dalam hati aku berusaha untuk menguatkan hati ini. Ya… aku kuat.
Tak sanggup aku melihat mereka duduk bersanding dipelaminan. Orang-orang yang hadir di acara resepsi itu iba melihatku, mereka melihatku dengan tatapan sangat aneh, mungkin melihat wajahku yang selalu tersenyum, tapi dibalik itu.. hatiku menangis.
Sampai dirumah, suamiku langsung masuk ke dalam rumah begitu saja. Tak mencuci kakinya. Aku sangat heran dengan perilakunya. Apa iya, dia tidak suka dengan pernikahan ini?
Sementara itu Desi disambut hangat di dalam keluarga suamiku, tak seperti aku dahulu, yang di musuhi.
Malam ini aku tak bisa tidur, bagaimana bisa? Suamiku akan tidur dengan perempuan yang sangat aku cemburui. Aku tak tahu apa yang sedang mereka lakukan didalam sana.
Sepertiga malam pada saat aku ingin sholat lail aku keluar untuk berwudhu, lalu aku melihat ada lelaki yang mirip suamiku tidur disofa ruang tengah. Kudekati lalu kulihat. Masya Allah.. suamiku tak tidur dengan wanita itu, ia ternyata tidur disofa, aku duduk disofa itu sambil menghelus wajahnya yang lelah, tiba-tiba ia memegang tangan kiriku, tentu saja aku kaget.
“Kamu datang ke sini, aku pun tahu”, ia berkata seperti itu. Aku tersenyum dan megajaknya sholat lail. Setelah sholat lail ia berkata, “maafkan aku, aku tak boleh menyakitimu, kamu menderita karena ego nya aku. Besok kita pulang ke Jakarta, biar Desi pulang dengan mama, papa dan juga adik-adikku”
Aku menatapnya dengan penuh keheranan. Tapi ia langsung mengajakku untuk istirahat. Saat tidur ia memelukku sangat erat. Aku tersenyum saja, sudah lama ini tidak terjadi. Ya Allah.. apakah Engkau akan menyuruh malaikat maut untuk mengambil nyawaku sekarang ini, karena aku telah merasakan kehadirannya saat ini. Tapi.. masih bisakah engkau ijinkan aku untuk merasakan kehangatan dari suamiku yang telah hilang selama 2 tahun ini..
Suamiku berbisik, “Bunda kok kurus?”
Aku menangis dalam kebisuan. Pelukannya masih bisa aku rasakan.
Aku pun berkata, “Ayah kenapa tidak tidur dengan Desi?”
”Aku kangen sama kamu Bunda, aku tak mau menyakitimu lagi. Kamu sudah sering terluka oleh sikapku yang egois.” Dengan lembut suamiku menjawab seperti itu.
Lalu suamiku berkata, ”Bun, ayah minta maaf telah menelantarkan bunda.. Selama ayah di Sabang, ayah dengar kalau bunda tidak tulus mencintai ayah, bunda seperti mengejar sesuatu, seperti mengejar harta ayah dan satu lagi.. ayah pernah melihat sms bunda dengan mantan pacar bunda dimana isinya kalau bunda gak mau berbuat “seperti itu” dan tulisan seperti itu diberi tanda kutip (“seperti itu”). Ayah ingin ngomong tapi takut bunda tersinggung dan ayah berpikir kalau bunda pernah tidur dengannya sebelum bunda bertemu ayah, terus ayah dimarahi oleh keluarga ayah karena ayah terlalu memanjakan bunda”
Hati ini sakit ketika difitnah oleh suamiku, ketika tidak ada kepercayaan di dirinya, hanya karena omongan keluarganya yang tidak pernah melihat betapa tulusnya aku mencintai pasangan seumur hidupku ini.
Aku hanya menjawab, “Aku sudah ceritakan itu kan Yah. Aku tidak pernah berzinah dan aku mencintaimu setulus hatiku, jika aku hanya mengejar hartamu, mengapa aku memilih kamu? Padahal banyak lelaki yang lebih mapan darimu waktu itu Yah. Jika aku hanya mengejar hartamu, aku tak mungkin setiap hari menangis karena menderita mencintaimu.“
Entah aku harus bahagia atau aku harus sedih karena sahabatku sendirian dikamar pengantin itu. Malam itu, aku menyelesaikan masalahku dengan suamiku dan berusaha memaafkannya beserta sikap keluarganya juga.
Karena aku tak mau mati dalam hati yang penuh dengan rasa benci.
***
Keesokan harinya…
Ketika aku ingin terbangun untuk mengambil wudhu, kepalaku pusing, rahimku sakit sekali.. aku mengalami pendarahan dan suamiku kaget bukan main, ia langsung menggendongku.
Aku pun dilarikan ke rumah sakit..
Dari kejauhan aku mendengar suara zikir suamiku..
Aku merasakan tanganku basah..
Ketika kubuka mata ini, kulihat wajah suamiku penuh dengan rasa kekhawatiran.
Ia menggenggam tanganku dengan erat.. Dan mengatakan, ”Bunda, Ayah minta maaf…”
Berkali-kali ia mengucapkan hal itu. Dalam hatiku, apa ia tahu apa yang terjadi padaku?
Aku berkata dengan suara yang lirih, ”Yah, bunda ingin pulang.. bunda ingin bertemu kedua orang tua bunda, anterin bunda kesana ya, Yah..”
“Ayah jangan berubah lagi ya! Janji ya, Yah… !!! Bunda sayang banget sama Ayah.”
Tiba-tiba saja kakiku sakit sangat sakit, sakitnya semakin keatas, kakiku sudah tak bisa bergerak lagi.. aku tak kuat lagi memegang tangan suamiku. Kulihat wajahnya yang tampan, berlinang air mata.
Sebelum mata ini tertutup, kulafazkan kalimat syahadat dan ditutup dengan kalimat tahlil.
Aku bahagia melihat suamiku punya pengganti diriku..
Aku bahagia selalu melayaninya dalam suka dan duka..
Menemaninya dalam ketika ia mengalami kesulitan dari kami pacaran sampai kami menikah.
Aku bahagia bersuamikan dia. Dia adalah nafasku.
Untuk Ibu mertuaku : “Maafkan aku telah hadir didalam kehidupan anakmu sampai aku hidup didalam hati anakmu, ketahuilah Ma.. dari dulu aku selalu berdo’a agar Mama merestui hubungan kami. Mengapa engkau fitnah diriku didepan suamiku, apa engkau punya buktinya Ma? Mengapa engkau sangat cemburu padaku Ma? Fikri tetap milikmu Ma, aku tak pernah menyuruhnya untuk durhaka kepadamu, dari dulu aku selalu mengerti apa yang kamu inginkan dari anakmu, tapi mengapa kau benci diriku. Dengan Desi kau sangat baik tetapi denganku menantumu kau bersikap sebaliknya.”
***
Setelah ku buka laptop, kubaca curhatan istriku.
=====================================================
<img src="http://photos-h.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-ash1/hs462.ash1/25389_1105933704700_1717523000_200559_1115491_n.jpg" border="0" class="linked-image" />
Ayah, mengapa keluargamu sangat membenciku?
Aku dihina oleh mereka ayah.
Mengapa mereka bisa baik terhadapku pada saat ada dirimu?
Pernah suatu ketika aku bertemu Dian di jalan, aku menegurnya karena dia adik iparku tapi aku disambut dengan wajah ketidaksukaannya. Sangat terlihat Ayah..
Tapi ketika engkau bersamaku, Dian sangat baik, sangat manis dan ia memanggilku dengan panggilan yang sangat menghormatiku. Mengapa seperti itu ayah?
Aku tak bisa berbicara tentang ini padamu, karena aku tahu kamu pasti membela adikmu, tak ada gunanya Yah..
Aku diusir dari rumah sakit.
Aku tak boleh merawat suamiku.
Aku cemburu pada Desi yang sangat akrab dengan mertuaku.
Tiap hari ia datang ke rumah sakit bersama mertuaku.
Aku sangat marah..
Jika aku membicarakan hal ini pada suamiku, ia akan pasti membela Desi dan
ibunya..
Aku tak mau sakit hati lagi.
Ya Allah kuatkan aku, maafkan aku..
Engkau Maha Adil..
Berilah keadilan ini padaku, Ya Allah..
Ayah sudah berubah, ayah sudah tak sayang lagi pada ku..
Aku berusaha untuk mandiri ayah, aku tak akan bermanja-manja lagi padamu..
Aku kuat ayah dalam kesakitan ini..
Lihatlah ayah, aku kuat walaupun penyakit kanker ini terus menyerangku..
Aku bisa melakukan ini semua sendiri ayah..
Besok suamiku akan menikah dengan perempuan itu.
Perempuan yang aku benci, yang aku cemburui.
Tapi aku tak boleh egois, ini untuk kebahagian keluarga suamiku.
Aku harus sadar diri.
Ayah, sebenarnya aku tak mau diduakan olehmu.
Mengapa harus Desi yang menjadi sahabatku?
Ayah.. aku masih tak rela.
Tapi aku harus ikhlas menerimanya.
Pagi nanti suamiku melangsungkan pernikahan keduanya.
Semoga saja aku masih punya waktu untuk melihatnya tersenyum untukku.
Aku ingin sekali merasakan kasih sayangnya yang terakhir.
Sebelum ajal ini menjemputku.
Ayah.. aku kangen ayah..
=====================================================
Dan kini aku telah membawamu ke orang tuamu, Bunda..
Aku akan mengunjungimu sebulan sekali bersama Desi di Pulau Kayu ini.
Aku akan selalu membawakanmu bunga mawar yang berwana pink yang mencerminkan keceriaan hatimu yang sakit tertusuk duri.
Bunda tetap cantik, selalu tersenyum disaat tidur.
Bunda akan selalu hidup dihati ayah.
Bunda.. Desi tak sepertimu, yang tidak pernah marah..
Desi sangat berbeda denganmu, ia tak pernah membersihkan telingaku, rambutku tak pernah di creambathnya, kakiku pun tak pernah dicucinya.
Ayah menyesal telah menelantarkanmu selama 2 tahun, kamu sakit pun aku tak perduli, hidup dalam kesendirianmu..
Seandainya Ayah tak menelantarkan Bunda, mungkin ayah masih bisa tidur dengan belaian tangan Bunda yang halus.
Sekarang Ayah sadar, bahwa ayah sangat membutuhkan bunda..
Bunda, kamu wanita yang paling tegar yang pernah kutemui.
Aku menyesal telah asik dalam ke-egoanku..
Bunda.. maafkan aku.. Bunda tidur tetap manis. Senyum manjamu terlihat di tidurmu yang panjang.
Maafkan aku, tak bisa bersikap adil dan membahagiakanmu, aku selalu meng-iyakan apa kata ibuku, karena aku takut menjadi anak durhaka. Maafkan aku ketika kau di fitnah oleh keluargaku, aku percaya begitu saja.
Apakah Bunda akan mendapat pengganti ayah di surga sana?
Apakah Bunda tetap menanti ayah disana? Tetap setia dialam sana?
Tunggulah Ayah disana Bunda..
Bisakan? Seperti Bunda menunggu ayah di sini.. Aku mohon..
Ayah Sayang Bunda..
dimana perjalanan hidup ini ditulis oleh seorang istri dalam sebuah laptopnya.
Bacalah, semoga kisah nyata ini menjadi pelajaran bagi kita semua.
***
Cinta itu butuh kesabaran…
Sampai dimanakah kita harus bersabar menanti cinta kita???
Hari itu.. aku dengannya berkomitmen untuk menjaga cinta kita...
Aku menjadi perempuan yg paling bahagia...
Pernikahan kami sederhana namun meriah...
Ia menjadi pria yang sangat romantis pada waktu itu.
Aku bersyukur menikah dengan seorang pria yang shaleh, pintar, tampan & mapan pula.
Ketika kami berpacaran dia sudah sukses dalam karirnya.
Kami akan berbulan madu di tanah suci, itu janjinya ketika kami berpacaran dulu...
Dan setelah menikah, aku mengajaknya untuk umroh ke tanah suci...
Aku sangat bahagia dengannya, dan dianya juga sangat memanjakan aku… sangat terlihat dari rasa cinta dan rasa sayangnya pada ku.
Banyak orang yang bilang kami adalah pasangan yang serasi. Sangat terlihat sekali bagaimana suamiku memanjakanku. Dan aku bahagia menikah dengannya.
***
Lima tahun berlalu sudah kami menjadi suami istri, sangat tak terasa waktu begitu cepat berjalan walaupun kami hanya hidup berdua saja karena sampai saat ini aku belum bisa memberikannya seorang malaikat kecil (bayi) di tengah keharmonisan rumah tangga kami.
Karena dia anak lelaki satu-satunya dalam keluarganya, jadi aku harus berusaha untuk mendapatkan penerus generasi baginya.
Alhamdulillah saat itu suamiku mendukungku…
Ia mengaggap Allah belum mempercayai kami untuk menjaga titipan-NYA.
Tapi keluarganya mulai resah. Dari awal kami menikah, ibu & adiknya tidak menyukaiku. Aku sering mendapat perlakuan yang tidak menyenangkan dari mereka, namun aku selalu berusaha menutupi hal itu dari suamiku…
Didepan suami ku mereka berlaku sangat baik padaku, tapi dibelakang suami ku, aku dihina-hina oleh mereka…
Pernah suatu ketika satu tahun usia pernikahan kami, suamiku mengalami kecelakaan, mobilnya hancur. Alhamdulillah suami ku selamat dari maut yang hampir membuat ku menjadi seorang janda itu.
Ia dirawat dirumah sakit pada saat dia belum sadarkan diri setelah kecelakaan. Aku selalu menemaninya siang & malam sambil kubacakan ayat-ayat suci Al – Qur’an. Aku sibuk bolak-balik dari rumah sakit dan dari tempat aku melakukan aktivitas sosial ku, aku sibuk mengurus suamiku yang sakit karena kecelakaan.
Namun saat ketika aku kembali ke rumah sakit setelah dari rumah kami, aku melihat di dalam kamarnya ada ibu, adik-adiknya dan teman-teman suamiku, dan disaat itu juga.. aku melihat ada seorang wanita yang sangat akrab mengobrol dengan ibu mertuaku. Mereka tertawa menghibur suamiku.
Alhamdulillah suamiku ternyata sudah sadar, aku menangis ketika melihat suami ku sudah sadar, tapi aku tak boleh sedih di hadapannya.
Kubuka pintu yang tertutup rapat itu sambil mengatakan, “Assalammu’alaikum” dan mereka menjawab salam ku. Aku berdiam sejenak di depan pintu dan mereka semua melihatku. Suamiku menatapku penuh manja, mungkin ia kangen padaku karena sudah 5 hari mata nya selalu tertutup.
Tangannya melambai, mengisyaratkan aku untuk memegang tangannya erat. Setelah aku menghampirinya, kucium tangannya sambil berkata “Assalammu’alaikum”, ia pun menjawab salam ku dengan suaranya yg lirih namun penuh dengan cinta. Aku pun senyum melihat wajahnya.
Lalu.. Ibu nya berbicara denganku …
“Fis, kenalkan ini Desi teman Fikri”.
Aku teringat cerita dari suamiku bahwa teman baiknya pernah mencintainya, perempuan itu bernama Desi dan dia sangat akrab dengan keluarga suamiku. Hingga akhirnya aku bertemu dengan orangnya juga. Aku pun langsung berjabat tangan dengannya, tak banyak aku bicara di dalam ruangan tersebut,aku tak mengerti apa yg mereka bicarakan.
Aku sibuk membersihkan & mengobati luka-luka di kepala suamiku, baru sebentar aku membersihkan mukanya, tiba-tiba adik ipar ku yang bernama Dian mengajakku keluar, ia minta ditemani ke kantin. Dan suamiku pun mengijinkannya. Kemudian aku pun menemaninya.
Tapi ketika di luar adik ipar ku berkata, ”lebih baik kau pulang saja, ada
kami yg menjaga abang disini. Kau istirahat saja. ”
Anehnya, aku tak diperbolehkan berpamitan dengan suamiku dengan alasan abang harus banyak beristirahat dan karena psikologisnya masih labil. Aku berdebat dengannya mempertanyakan mengapa aku tidak diizinkan berpamitan dengan suamiku. Tapi tiba-tiba ibu mertuaku datang menghampiriku dan ia juga mengatakan hal yang sama. Nantinya dia akan memberi alasan pada suamiku mengapa aku pulang tak berpamitan padanya, toh suamiku selalu menurut apa kata ibunya, baik ibunya salah ataupun tidak, suamiku tetap saja membenarkannya. Akhirnya aku pun pergi meninggalkan rumah sakit itu dengan linangan air mata.
Sejak saat itu aku tidak pernah diijinkan menjenguk suamiku sampai ia kembali dari rumah sakit. Dan aku hanya bisa menangis dalam kesendirianku. Menangis mengapa mereka sangat membenciku.
***
Hari itu.. aku menangis tanpa sebab, yang ada di benakku aku takut kehilangannya, aku takut cintanya dibagi dengan yang lain.
Pagi itu, pada saat aku membersihkan pekarangan rumah kami, suamiku memanggil ku ke taman belakang, ia baru aja selesai sarapan, ia mengajakku duduk di ayunan favorit kami sambil melihat ikan-ikan yang bertaburan di kolam air mancur itu.
Aku bertanya, ”Ada apa kamu memanggilku?”
Ia berkata, ”Besok aku akan menjenguk keluargaku di Sabang”
Aku menjawab, ”Ia sayang.. aku tahu, aku sudah mengemasi barang-barang kamu di travel bag dan kamu sudah memeegang tiket bukan?”
“Ya tapi aku tak akan lama disana, cuma 3 minggu aku disana, aku juga sudah lama tidak bertemu dengan keluarga besarku sejak kita menikah dan aku akan pulang dengan mama ku”, jawabnya tegas.
“Mengapa baru sekarang bicara, aku pikir hanya seminggu saja kamu disana?“, tanya ku balik kepadanya penuh dengan rasa penasaran dan sedikit rasa kecewa karena ia baru memberitahukan rencana kepulanggannya itu, padahal aku telah bersusah payah mencarikan tiket pesawat untuknya.
”Mama minta aku yang menemaninya saat pulang nanti”, jawabnya tegas.
”Sekarang aku ingin seharian dengan kamu karena nanti kita 3 minggu tidak bertemu, ya kan?”, lanjut nya lagi sambil memelukku dan mencium keningku. Hatiku sedih dengan keputusannya, tapi tak boleh aku tunjukkan pada nya.
Bahagianya aku dimanja dengan suami yang penuh dengan rasa sayang & cintanya walau terkadang ia bersikap kurang adil terhadapku.
Aku hanya bisa tersenyum saja, padahal aku ingin bersama suamiku, tapi karena keluarganya tidak menyukaiku hanya karena mereka cemburu padaku karena suamiku sangat sayang padaku.
Kemudian aku memutuskan agar ia saja yg pergi dan kami juga harus berhemat dalam pengeluaran anggaran rumah tangga kami.
Karena ini acara sakral bagi keluarganya, jadi seluruh keluarganya harus komplit. Walaupun begitu, aku pun tetap tak akan diperdulikan oleh keluarganya harus datang ataupun tidak. Tidak hadir justru membuat mereka sangat senang dan aku pun tak mau membuat riuh keluarga ini.
Malam sebelum kepergiannya, aku menangis sambil membereskan keperluan yang akan dibawanya ke Sabang, ia menatapku dan menghapus airmata yang jatuh dipipiku, lalu aku peluk erat dirinya. Hati ini bergumam tak merelakan dia pergi seakan terjadi sesuatu, tapi aku tidak tahu apa yang akan terjadi. Aku hanya bisa menangis karena akan ditinggal pergi olehnya.
Aku tidak pernah ditinggal pergi selama ini, karena kami selalu bersama-sama kemana pun ia pergi.
Apa mungkin aku sedih karena aku sendirian dan tidak memiliki teman, karena biasanya hanya pembantu sajalah teman mengobrolku.
Hati ini sedih akan di tinggal pergi olehnya.
Sampai keesokan harinya, aku terus menangis.. menangisi kepergiannya. Aku tak tahu mengapa sesedih ini, perasaanku tak enak, tapi aku tak boleh berburuk sangka. Aku harus percaya apada suamiku. Dia pasti akan selalu menelponku.
***
Berjauhan dengan suamiku, aku merasa sangat tidak nyaman, aku merasa sendiri. Untunglah aku mempunyai kesibukan sebagai seorang aktivis, jadinya aku tak terlalu kesepian ditinggal pergi ke Sabang.
Saat kami berhubungan jarak jauh, komunikasi kami memburuk dan aku pun jatuh sakit. Rahimku terasa sakit sekali seperti di lilit oleh tali. Tak tahan aku menahan rasa sakit dirahimku ini, sampai-sampai aku mengalami pendarahan. Aku dilarikan ke rumah sakit oleh adik laki-lakiku yang kebetulan menemaniku disana. Dokter memvonis aku terkena kanker mulut rahim stadium 3.
Aku menangis.. apa yang bisa aku banggakan lagi..
Mertuaku akan semakin menghinaku, suamiku yang malang yang selalu berharap akan punya keturunan dari rahimku.. namun aku tak bisa memberikannya keturunan. Dan kemudian aku hanya bisa memeluk adikku.
Aku kangen pada suamiku, aku selalu menunggu ia pulang dan bertanya-tanya, “kapankah ia segera pulang?” aku tak tahu..
Sementara suamiku disana, aku tidak tahu mengapa ia selalu marah-marah jika menelponku. Bagaimana aku akan menceritakan kondisiku jika ia selalu marah-marah terhadapku..
Lebih baik aku tutupi dulu tetang hal ini dan aku juga tak mau membuatnya khawatir selama ia berada di Sabang.
Lebih baik nanti saja ketika ia sudah pulang dari Sabang, aku akan cerita padanya. Setiap hari aku menanti suamiku pulang, hari demi hari aku hitung…
Sudah 3 minggu suamiku di Sabang, malam itu ketika aku sedang melihat foto-foto kami, ponselku berbunyi menandakan ada sms yang masuk.
Kubuka di inbox ponselku, ternyata dari suamiku yang sms.
Ia menulis, “aku sudah beli tiket untuk pulang, aku pulangnya satu hari lagi, aku akan kabarin lagi”.
Hanya itu saja yang diinfokannya. Aku ingin marah, tapi aku pendam saja ego yang tidak baik ini. Hari yg aku tunggu pun tiba, aku menantinya di rumah.
Sebagai seorang istri, aku pun berdandan yang cantik dan memakai parfum kesukaannya untuk menyambut suamiku pulang, dan nantinya aku juga akan menyelesaikan masalah komunikasi kami yg buruk akhir-akhir ini.
Bel pun berbunyi, kubukakan pintu untuknya dan ia pun mengucap salam. Sebelum masuk, aku pegang tangannya kedepan teras namun ia tetap berdiri, aku membungkuk untuk melepaskan sepatu, kaos kaki dan kucuci kedua kakinya, aku tak mau ada syaithan yang masuk ke dalam rumah kami.
Setelah itu akupun berdiri langsung mencium tangannya tapi apa reaksinya..
Masya Allah.. ia tidak mencium keningku, ia hanya diam dan langsung naik keruangan atas, kemudian mandi dan tidur tanpa bertanya kabarku..
Aku hanya berpikir, mungkin dia capek. Aku pun segera merapikan bawaan nya sampai aku pun tertidur. Malam menunjukkan 1/3 malam, mengingatkan aku pada tempat mengadu yaitu Allah, Sang Maha Pencipta.
Biasa nya kami selalu berjama’ah, tapi karena melihat nya tidur sangat pulas, aku tak tega membangunkannya. Aku hanya mengeelus wajahnya dan aku cium keningnya, lalu aku sholat tahajud 8 rakaat plus witir 3 raka’at.
***
Aku mendengar suara mobilnya, aku terbangun lalu aku melihat dirinya dari balkon kamar kami yang bersiap-siap untuk pergi. Lalu aku memanggilnya tapi ia tak mendengar. Kemudian aku ambil jilbabku dan aku berlari dari atas ke bawah tanpa memperdulikan darah yg bercecer dari rahimku untuk mengejarnya tapi ia begitu cepat pergi.
Aku merasa ada yang aneh dengan suamiku. Ada apa dengan suamiku? Mengapa ia bersikap tidak biasa terhadapku?
Aku tidak bisa diam begitu saja, firasatku mengatakan ada sesuatu. Saat itu juga aku langsung menelpon kerumah mertuakudan kebetulan Dian yang mengangkat telponnya, aku bercerita dan aku bertanya apa yang sedang terjadi dengan suamiku. Dengan enteng ia menjawab, “Loe pikir aja sendiri!!!”. Telpon pun langsung terputus.
Ada apa ini? Tanya hatiku penuh dalam kecemasan. Mengapa suamiku berubah setelah ia kembali dari kota kelahirannya. Mengapa ia tak mau berbicara padaku, apalagi memanjakan aku.
Semakin hari ia menjadi orang yang pendiam, seakan ia telah melepas tanggung jawabnya sebagai seorang suami. Kami hanya berbicara seperlunya saja, aku selalu diintrogasinya. Selalu bertanya aku dari mana dan mengapa pulang terlambat dan ia bertanya dengan nada yg keras. Suamiku telah berubah.
Bahkan yang membuat ku kaget, aku pernah dituduhnya berzina dengan mantan pacarku. Ingin rasanya aku menampar suamiku yang telah menuduhku serendah itu, tapi aku selalu ingat.. sebagaimana pun salahnya seorang suami, status suami tetap di atas para istri, itu pedoman yang aku pegang.
Aku hanya berdo’a semoga suamiku sadar akan prilakunya.
***
Dua tahun berlalu, suamiku tak kunjung berubah juga. Aku menangis setiap malam, lelah menanti seperti ini, kami seperti orang asing yang baru saja berkenalan.
Kemesraan yang kami ciptakan dulu telah sirna. Walaupun kondisinya tetap seperti itu, aku tetap merawatnya & menyiakan segala yang ia perlukan. Penyakitkupun masih aku simpan dengan baik dan sekalipun ia tak pernah bertanya perihal obat apa yang aku minum. Kebahagiaan ku telah sirna, harapan menjadi ibu pun telah aku pendam. Aku tak tahu kapan ini semua akan berakhir.
Bersyukurlah.. aku punya penghasilan sendiri dari aktifitasku sebagai seorang guru ngaji, jadi aku tak perlu meminta uang padanya hanya untuk pengobatan kankerku. Aku pun hanya berobat semampuku.
Sungguh.. suami yang dulu aku puja dan aku banggakan, sekarang telah menjadi orang asing bagiku, setiap aku bertanya ia selalu menyuruhku untuk berpikir sendiri. Tiba-tiba saja malam itu setelah makan malam usai, suamiku memanggilku.
“Ya, ada apa Yah!” sahutku dengan memanggil nama kesayangannya “Ayah”.
“Lusa kita siap-siap ke Sabang ya.” Jawabnya tegas.
“Ada apa? Mengapa?”, sahutku penuh dengan keheranan.
Astaghfirullah.. suami ku yang dulu lembut tiba-tiba saja menjadi kasar, dia membentakku. Sehingga tak ada lagi kelanjutan diskusi antara kami.
Dia mengatakan ”Kau ikut saja jangan banyak tanya!!”
Lalu aku pun bersegera mengemasi barang-barang yang akan dibawa ke Sabang sambil menangis, sedih karena suamiku kini tak ku kenal lagi.
Dua tahun pacaran, lima tahun kami menikah dan sudah 2 tahun pula ia menjadi orang asing buatku. Ku lihat kamar kami yg dulu hangat penuh cinta yang dihiasi foto pernikahan kami, sekarang menjadi dingin.. sangat dingin dari batu es. Aku menangis dengan kebingungan ini. Ingin rasanya aku berontak berteriak, tapi aku tak bisa.
Suamiku tak suka dengan wanita yang kasar, ngomong dengan nada tinggi, suka membanting barang-barang. Dia bilang perbuatan itu menunjukkan sikap ketidakhormatan kepadanya. Aku hanya bisa bersabar menantinya bicara dan sabar mengobati penyakitku ini, dalam kesendirianku..
***
Kami telah sampai di Sabang, aku masih merasa lelah karena semalaman aku tidak tidur karena terus berpikir. Keluarga besarnya juga telah berkumpul disana, termasuk ibu & adik-adiknya. Aku tidak tahu ada acara apa ini..
Aku dan suamiku pun masuk ke kamar kami. Suamiku tak betah didalam kamar tua itu, ia pun langsung keluar bergabung dengan keluarga besarnya.
Baru saja aku membongkar koper kami dan ingin memasukkannya ke dalam lemari tua yg berada di dekat pintu kamar, lemari tua yang telah ada sebelum suamiku lahir tiba-tiba Tante Lia, tante yang sangat baik padaku memanggil ku untuk bersegera berkumpul diruang tengah, aku pun menuju ke ruang keluarga yang berada ditengah rumah besar itu, yang tampak seperti rumah zaman peninggalan belanda.
Kemudian aku duduk disamping suamiku, dan suamiku menunduk penuh dengan kebisuan, aku tak berani bertanya padanya.
Tiba-tiba saja neneknya, orang yang dianggap paling tua dan paling berhak atas semuanya, membuka pembicaraan.
“Baiklah, karena kalian telah berkumpul, nenek ingin bicara dengan kau Fisha”. Neneknya berbicara sangat tegas, dengan sorot mata yang tajam.
”Ada apa ya Nek?” sahutku dengan penuh tanya..
Nenek pun menjawab, “Kau telah bergabung dengan keluarga kami hampir 8 tahun, sampai saat ini kami tak melihat tanda-tanda kehamilan yang sempurna sebab selama ini kau selalu keguguran!!“.
Aku menangis.. untuk inikah aku diundang kemari? Untuk dihina ataukah dipisahkan dengan suamiku?
“Sebenarnya kami sudah punya calon untuk Fikri, dari dulu.. sebelum kau menikah dengannya. Tapi Fikri anak yang keras kepala, tak mau di atur,dan akhirnya menikahlah ia dengan kau.” Neneknya berbicara sangat lantang, mungkin logat orang Sabang seperti itu semua.
Aku hanya bisa tersenyum dan melihat wajah suamiku yang kosong matanya.
“Dan aku dengar dari ibu mertuamu kau pun sudah berkenalan dengannya”, neneknya masih melanjutkan pembicaraan itu.
Sedangkan suamiku hanya terdiam saja, tapi aku lihat air matanya. Ingin aku peluk suamiku agar ia kuat dengan semua ini, tapi aku tak punya keberanian itu.
Neneknya masih saja berbicara panjang lebar dan yang terakhir dari ucapannya dengan mimik wajah yang sangat menantang kemudian berkata, “kau maunya gimana? kau dimadu atau diceraikan?“
MasyaAllah.. kuatkan hati ini.. aku ingin jatuh pingsan. Hati ini seakan remuk mendengarnya, hancur hatiku. Mengapa keluarganya bersikap seperti ini terhadapku..
Aku selalu munutupi masalah ini dari kedua orang tuaku yang tinggal di pulau
kayu, mereka mengira aku sangat bahagia 2 tahun belakangan ini.
“Fish, jawab!.” Dengan tegas Ibunya langsung memintaku untuk menjawab.
Aku langsung memegang tangan suamiku. Dengan tangan yang dingin dan gemetar aku menjawab dengan tegas.
”Walaupun aku tidak bisa berdiskusi dulu dengan imamku, tapi aku dapat berdiskusi dengannya melalui bathiniah, untuk kebaikan dan masa depan keluarga ini, aku akan menyambut baik seorang wanita baru dirumah kami.”
Itu yang aku jawab, dengan kata lain aku rela cintaku dibagi. Dan pada saat itu juga suamiku memandangku dengan tetesan air mata, tapi air mataku tak sedikit pun menetes di hadapan mereka.
Aku lalu bertanya kepada suamiku, “Ayah siapakah yang akan menjadi sahabatku dirumah kita nanti, yah?”
Suamiku menjawab, ”Dia Desi!”
Aku pun langsung menarik napas dan langsung berbicara, ”Kapan pernikahannya berlangsung? Apa yang harus saya siapkan dalam pernikahan ini Nek?.”
Ayah mertuaku menjawab, “Pernikahannya 2 minggu lagi.”
”Baiklah kalo begitu saya akan menelpon pembantu di rumah, untuk menyuruhnya mengurus KK kami ke kelurahan besok”, setelah berbicara seperti itu aku permisi untuk pamit ke kamar.
Tak tahan lagi.. air mata ini akan turun, aku berjalan sangat cepat, aku buka pintu kamar dan aku langsung duduk di tempat tidur. Ingin berteriak, tapi aku sendiri disini. Tak kuat rasanya menerima hal ini, cintaku telah dibagi. Sakit. Diiringi akutnya penyakitku..
Apakah karena ini suamiku menjadi orang yang asing selama 2 tahun belakangan ini?
Aku berjalan menuju ke meja rias, kubuka jilbabku, aku bercermin sambil bertanya-tanya, “sudah tidak cantikkah aku ini?“
Ku ambil sisirku, aku menyisiri rambutku yang setiap hari rontok. Kulihat wajahku, ternyata aku memang sudah tidak cantik lagi, rambutku sudah hampir habis.. kepalaku sudah botak dibagian tengahnya.
Tiba-tiba pintu kamar ini terbuka, ternyata suamiku yang datang, ia berdiri dibelakangku. Tak kuhapus air mata ini, aku bersegera memandangnya dari cermin meja rias itu.
Kami diam sejenak, lalu aku mulai pembicaraan, “terima kasih ayah, kamu memberi sahabat kepada ku. Jadi aku tak perlu sedih lagi saat ditinggal pergi kamu nanti! Iya kan?.”
Suamiku mengangguk sambil melihat kepalaku tapi tak sedikitpun ia tersenyum dan bertanya kenapa rambutku rontok, dia hanya mengatakan jangan salah memakai shampo.
Dalam hatiku bertanya, “mengapa ia sangat cuek?” dan ia sudah tak memanjakanku lagi. Lalu dia berkata, “sudah malam, kita istirahat yuk!“
“Aku sholat isya dulu baru aku tidur”, jawabku tenang.
Dalam sholat dan dalam tidur aku menangis. Ku hitung mundur waktu, kapan aku akan berbagi suami dengannya. Aku pun ikut sibuk mengurusi pernikahan suamiku.
Aku tak tahu kalau Desi orang Sabang juga. Sudahlah, ini mungkin takdirku. Aku ingin suamiku kembali seperti dulu, yang sangat memanjakan aku atas rasa sayang dan cintanya itu.
***
Malam sebelum hari pernikahan suamiku, aku menulis curahan hatiku di laptopku.
Di laptop aku menulis saat-saat terakhirku melihat suamiku, aku marah pada suamiku yang telah menelantarkanku. Aku menangis melihat suamiku yang sedang tidur pulas, apa salahku? sampai ia berlaku sekejam itu kepadaku. Aku
save di mydocument yang bertitle “Aku Mencintaimu Suamiku.”
Hari pernikahan telah tiba, aku telah siap, tapi aku tak sanggup untuk keluar. Aku berdiri didekat jendela, aku melihat matahari, karena mungkin saja aku takkan bisa melihat sinarnya lagi. Aku berdiri sangat lama.. lalu suamiku yang telah siap dengan pakaian pengantinnya masuk dan berbicara padaku.
“Apakah kamu sudah siap?”
Kuhapus airmata yang menetes diwajahku sambil berkata :
“Nanti jika ia telah sah jadi istrimu, ketika kamu membawa ia masuk kedalam rumah ini, cucilah kakinya sebagaimana kamu mencuci kakiku dulu, lalu ketika kalian masuk ke dalam kamar pengantin bacakan do’a di ubun-ubunnya sebagaimana yang kamu lakukan padaku dulu. Lalu setelah itu..”, perkataanku terhenti karena tak sanggup aku meneruskan pembicaraan itu, aku ingin menagis meledak.
Tiba-tiba suamiku menjawab “Lalu apa Bunda?”
Aku kaget mendengar kata itu, yang tadinya aku menunduk seketika aku langsung menatapnya dengan mata yang berbinar-binar…
“Bisa kamu ulangi apa yang kamu ucapkan barusan?”, pintaku tuk menyakini bahwa kuping ini tidak salah mendengar.
Dia mengangguk dan berkata, ”Baik bunda akan ayah ulangi, lalu apa bunda?”, sambil ia mengelus wajah dan menghapus airmataku, dia agak sedikit membungkuk karena dia sangat tinggi, aku hanya sedadanya saja.
Dia tersenyum sambil berkata, ”Kita liat saja nanti ya!”. Dia memelukku dan berkata, “bunda adalah wanita yang paling kuat yang ayah temui selain mama”.
Kemudian ia mencium keningku, aku langsung memeluknya erat dan berkata, “Ayah, apakah ini akan segera berakhir? Ayah kemana saja? Mengapa Ayah berubah? Aku kangen sama Ayah? Aku kangen belaian kasih sayang Ayah? Aku kangen dengan manjanya Ayah? Aku kesepian Ayah? Dan satu hal lagi yang harus Ayah tau, bahwa aku tidak pernah berzinah! Dulu.. waktu awal kita pacaran, aku memang belum bisa melupakannya, setelah 4 bulan bersama Ayah baru bisa aku terima, jika yang dihadapanku itu adalah lelaki yang aku cari. Bukan berarti aku pernah berzina Ayah.” Aku langsung bersujud di kakinya dan muncium kaki imamku sambil berkata, ”Aku minta maaf Ayah, telah membuatmu susah”.
Saat itu juga, diangkatnya badanku.. ia hanya menangis.
Ia memelukku sangat lama, 2 tahun aku menanti dirinya kembali. Tiba-tiba perutku sakit, ia menyadari bahwa ada yang tidak beres denganku dan ia bertanya, ”bunda baik-baik saja kan?” tanyanya dengan penuh khawatir.
Aku pun menjawab, “bisa memeluk dan melihat kamu kembali seperti dulu itu sudah mebuatku baik, Yah. Aku hanya tak bisa bicara sekarang“. Karena dia akan menikah. Aku tak mau membuat dia khawatir. Dia harus khusyu menjalani acara prosesi akad nikah tersebut.
***
Setelah tiba dimasjid, ijab-qabul pun dimulai. Aku duduk diseberang suamiku.
Aku melihat suamiku duduk berdampingan dengan perempuan itu, membuat hati ini cemburu, ingin berteriak mengatakan, “Ayah jangan!!”, tapi aku ingat akan kondisiku.
Jantung ini berdebar kencang saat mendengar ijab-qabul tersebut. Begitu ijab-qabul selesai, aku menarik napas panjang. Tante Lia, tante yang baik itu, memelukku. Dalam hati aku berusaha untuk menguatkan hati ini. Ya… aku kuat.
Tak sanggup aku melihat mereka duduk bersanding dipelaminan. Orang-orang yang hadir di acara resepsi itu iba melihatku, mereka melihatku dengan tatapan sangat aneh, mungkin melihat wajahku yang selalu tersenyum, tapi dibalik itu.. hatiku menangis.
Sampai dirumah, suamiku langsung masuk ke dalam rumah begitu saja. Tak mencuci kakinya. Aku sangat heran dengan perilakunya. Apa iya, dia tidak suka dengan pernikahan ini?
Sementara itu Desi disambut hangat di dalam keluarga suamiku, tak seperti aku dahulu, yang di musuhi.
Malam ini aku tak bisa tidur, bagaimana bisa? Suamiku akan tidur dengan perempuan yang sangat aku cemburui. Aku tak tahu apa yang sedang mereka lakukan didalam sana.
Sepertiga malam pada saat aku ingin sholat lail aku keluar untuk berwudhu, lalu aku melihat ada lelaki yang mirip suamiku tidur disofa ruang tengah. Kudekati lalu kulihat. Masya Allah.. suamiku tak tidur dengan wanita itu, ia ternyata tidur disofa, aku duduk disofa itu sambil menghelus wajahnya yang lelah, tiba-tiba ia memegang tangan kiriku, tentu saja aku kaget.
“Kamu datang ke sini, aku pun tahu”, ia berkata seperti itu. Aku tersenyum dan megajaknya sholat lail. Setelah sholat lail ia berkata, “maafkan aku, aku tak boleh menyakitimu, kamu menderita karena ego nya aku. Besok kita pulang ke Jakarta, biar Desi pulang dengan mama, papa dan juga adik-adikku”
Aku menatapnya dengan penuh keheranan. Tapi ia langsung mengajakku untuk istirahat. Saat tidur ia memelukku sangat erat. Aku tersenyum saja, sudah lama ini tidak terjadi. Ya Allah.. apakah Engkau akan menyuruh malaikat maut untuk mengambil nyawaku sekarang ini, karena aku telah merasakan kehadirannya saat ini. Tapi.. masih bisakah engkau ijinkan aku untuk merasakan kehangatan dari suamiku yang telah hilang selama 2 tahun ini..
Suamiku berbisik, “Bunda kok kurus?”
Aku menangis dalam kebisuan. Pelukannya masih bisa aku rasakan.
Aku pun berkata, “Ayah kenapa tidak tidur dengan Desi?”
”Aku kangen sama kamu Bunda, aku tak mau menyakitimu lagi. Kamu sudah sering terluka oleh sikapku yang egois.” Dengan lembut suamiku menjawab seperti itu.
Lalu suamiku berkata, ”Bun, ayah minta maaf telah menelantarkan bunda.. Selama ayah di Sabang, ayah dengar kalau bunda tidak tulus mencintai ayah, bunda seperti mengejar sesuatu, seperti mengejar harta ayah dan satu lagi.. ayah pernah melihat sms bunda dengan mantan pacar bunda dimana isinya kalau bunda gak mau berbuat “seperti itu” dan tulisan seperti itu diberi tanda kutip (“seperti itu”). Ayah ingin ngomong tapi takut bunda tersinggung dan ayah berpikir kalau bunda pernah tidur dengannya sebelum bunda bertemu ayah, terus ayah dimarahi oleh keluarga ayah karena ayah terlalu memanjakan bunda”
Hati ini sakit ketika difitnah oleh suamiku, ketika tidak ada kepercayaan di dirinya, hanya karena omongan keluarganya yang tidak pernah melihat betapa tulusnya aku mencintai pasangan seumur hidupku ini.
Aku hanya menjawab, “Aku sudah ceritakan itu kan Yah. Aku tidak pernah berzinah dan aku mencintaimu setulus hatiku, jika aku hanya mengejar hartamu, mengapa aku memilih kamu? Padahal banyak lelaki yang lebih mapan darimu waktu itu Yah. Jika aku hanya mengejar hartamu, aku tak mungkin setiap hari menangis karena menderita mencintaimu.“
Entah aku harus bahagia atau aku harus sedih karena sahabatku sendirian dikamar pengantin itu. Malam itu, aku menyelesaikan masalahku dengan suamiku dan berusaha memaafkannya beserta sikap keluarganya juga.
Karena aku tak mau mati dalam hati yang penuh dengan rasa benci.
***
Keesokan harinya…
Ketika aku ingin terbangun untuk mengambil wudhu, kepalaku pusing, rahimku sakit sekali.. aku mengalami pendarahan dan suamiku kaget bukan main, ia langsung menggendongku.
Aku pun dilarikan ke rumah sakit..
Dari kejauhan aku mendengar suara zikir suamiku..
Aku merasakan tanganku basah..
Ketika kubuka mata ini, kulihat wajah suamiku penuh dengan rasa kekhawatiran.
Ia menggenggam tanganku dengan erat.. Dan mengatakan, ”Bunda, Ayah minta maaf…”
Berkali-kali ia mengucapkan hal itu. Dalam hatiku, apa ia tahu apa yang terjadi padaku?
Aku berkata dengan suara yang lirih, ”Yah, bunda ingin pulang.. bunda ingin bertemu kedua orang tua bunda, anterin bunda kesana ya, Yah..”
“Ayah jangan berubah lagi ya! Janji ya, Yah… !!! Bunda sayang banget sama Ayah.”
Tiba-tiba saja kakiku sakit sangat sakit, sakitnya semakin keatas, kakiku sudah tak bisa bergerak lagi.. aku tak kuat lagi memegang tangan suamiku. Kulihat wajahnya yang tampan, berlinang air mata.
Sebelum mata ini tertutup, kulafazkan kalimat syahadat dan ditutup dengan kalimat tahlil.
Aku bahagia melihat suamiku punya pengganti diriku..
Aku bahagia selalu melayaninya dalam suka dan duka..
Menemaninya dalam ketika ia mengalami kesulitan dari kami pacaran sampai kami menikah.
Aku bahagia bersuamikan dia. Dia adalah nafasku.
Untuk Ibu mertuaku : “Maafkan aku telah hadir didalam kehidupan anakmu sampai aku hidup didalam hati anakmu, ketahuilah Ma.. dari dulu aku selalu berdo’a agar Mama merestui hubungan kami. Mengapa engkau fitnah diriku didepan suamiku, apa engkau punya buktinya Ma? Mengapa engkau sangat cemburu padaku Ma? Fikri tetap milikmu Ma, aku tak pernah menyuruhnya untuk durhaka kepadamu, dari dulu aku selalu mengerti apa yang kamu inginkan dari anakmu, tapi mengapa kau benci diriku. Dengan Desi kau sangat baik tetapi denganku menantumu kau bersikap sebaliknya.”
***
Setelah ku buka laptop, kubaca curhatan istriku.
=====================================================
<img src="http://photos-h.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-ash1/hs462.ash1/25389_1105933704700_1717523000_200559_1115491_n.jpg" border="0" class="linked-image" />
Ayah, mengapa keluargamu sangat membenciku?
Aku dihina oleh mereka ayah.
Mengapa mereka bisa baik terhadapku pada saat ada dirimu?
Pernah suatu ketika aku bertemu Dian di jalan, aku menegurnya karena dia adik iparku tapi aku disambut dengan wajah ketidaksukaannya. Sangat terlihat Ayah..
Tapi ketika engkau bersamaku, Dian sangat baik, sangat manis dan ia memanggilku dengan panggilan yang sangat menghormatiku. Mengapa seperti itu ayah?
Aku tak bisa berbicara tentang ini padamu, karena aku tahu kamu pasti membela adikmu, tak ada gunanya Yah..
Aku diusir dari rumah sakit.
Aku tak boleh merawat suamiku.
Aku cemburu pada Desi yang sangat akrab dengan mertuaku.
Tiap hari ia datang ke rumah sakit bersama mertuaku.
Aku sangat marah..
Jika aku membicarakan hal ini pada suamiku, ia akan pasti membela Desi dan
ibunya..
Aku tak mau sakit hati lagi.
Ya Allah kuatkan aku, maafkan aku..
Engkau Maha Adil..
Berilah keadilan ini padaku, Ya Allah..
Ayah sudah berubah, ayah sudah tak sayang lagi pada ku..
Aku berusaha untuk mandiri ayah, aku tak akan bermanja-manja lagi padamu..
Aku kuat ayah dalam kesakitan ini..
Lihatlah ayah, aku kuat walaupun penyakit kanker ini terus menyerangku..
Aku bisa melakukan ini semua sendiri ayah..
Besok suamiku akan menikah dengan perempuan itu.
Perempuan yang aku benci, yang aku cemburui.
Tapi aku tak boleh egois, ini untuk kebahagian keluarga suamiku.
Aku harus sadar diri.
Ayah, sebenarnya aku tak mau diduakan olehmu.
Mengapa harus Desi yang menjadi sahabatku?
Ayah.. aku masih tak rela.
Tapi aku harus ikhlas menerimanya.
Pagi nanti suamiku melangsungkan pernikahan keduanya.
Semoga saja aku masih punya waktu untuk melihatnya tersenyum untukku.
Aku ingin sekali merasakan kasih sayangnya yang terakhir.
Sebelum ajal ini menjemputku.
Ayah.. aku kangen ayah..
=====================================================
Dan kini aku telah membawamu ke orang tuamu, Bunda..
Aku akan mengunjungimu sebulan sekali bersama Desi di Pulau Kayu ini.
Aku akan selalu membawakanmu bunga mawar yang berwana pink yang mencerminkan keceriaan hatimu yang sakit tertusuk duri.
Bunda tetap cantik, selalu tersenyum disaat tidur.
Bunda akan selalu hidup dihati ayah.
Bunda.. Desi tak sepertimu, yang tidak pernah marah..
Desi sangat berbeda denganmu, ia tak pernah membersihkan telingaku, rambutku tak pernah di creambathnya, kakiku pun tak pernah dicucinya.
Ayah menyesal telah menelantarkanmu selama 2 tahun, kamu sakit pun aku tak perduli, hidup dalam kesendirianmu..
Seandainya Ayah tak menelantarkan Bunda, mungkin ayah masih bisa tidur dengan belaian tangan Bunda yang halus.
Sekarang Ayah sadar, bahwa ayah sangat membutuhkan bunda..
Bunda, kamu wanita yang paling tegar yang pernah kutemui.
Aku menyesal telah asik dalam ke-egoanku..
Bunda.. maafkan aku.. Bunda tidur tetap manis. Senyum manjamu terlihat di tidurmu yang panjang.
Maafkan aku, tak bisa bersikap adil dan membahagiakanmu, aku selalu meng-iyakan apa kata ibuku, karena aku takut menjadi anak durhaka. Maafkan aku ketika kau di fitnah oleh keluargaku, aku percaya begitu saja.
Apakah Bunda akan mendapat pengganti ayah di surga sana?
Apakah Bunda tetap menanti ayah disana? Tetap setia dialam sana?
Tunggulah Ayah disana Bunda..
Bisakan? Seperti Bunda menunggu ayah di sini.. Aku mohon..
Ayah Sayang Bunda..
Minggu, 05 Januari 2014
Tugas Softskill Bahasa Indonesia (Jenis Paragraf/Karangan)
Jenis Paragraf / Karangan dan ciri-cirinya
NARASI
Karangan ini berisi rangkaians peristiwa yang susul-menyusul sehingga membentuk alur cerita sehingga pembaca seolah-olah mengalami peristiwa di cerita tersebut.
Ciri-ciri karangan narasi :
ada kejadian
ada pelaku
ada waktu kejadian
Narasi dibedakan atas dua macam :
Narasi imajinatif/fiktif.
Misalnya : cerpen, roman, novel, hikayat, dan dongeng.
Narasi nonfiktif/ekspositoris.
Misalnya : biografi, otobiografi, kisah perjalanan, dan sejarah.
DESKRIPSI
Karangan yang menggambarkan sesuatu (objek) secara terperinci atau mendetail sehingga tampak seolah-olah pembaca melihat, mendengar, dan merasakannya sendiri.
Ciri-ciri karangan deskripsi adalah objek yang digambarkan atau menggunakan panca indera.
EKSPOSISI
Salah satu jenis pengembangan paragraf dalam penulisan yang dimana isinya ditulis dengan tujuan untuk menjelaskan atau memberikan pengertian dengan gaya penulisan yang singkat, akurat, dan padat. Contoh-contoh tulisan eksposisi adalah berita di koran dan petunjuk penggunaan.
Ciri-ciri karangan eksposisi adalah memaparkan definisi (pengertian), langkah-langkah, metode, atau cara melaksanakan suatu kegiatan.
ARGUMENTASI
Salah satu jenis pengembangan paragraf dalam penulisan yang ditulis dengan tujuan untuk meyakinkan atau membujuk pembaca. Dalam penulisan argumentasi isi dapat berupa penjelasan, pembuktian, alasan, maupun ulasan obyektif dimana disertakan contoh, analog i, dan sebab akibat.
Ciri-ciri karangan argumentasi :
Menjelaskan pendapat agar pembaca yakin.
Memerlukan fakta untuk pembuktian berupa gambar/grafik, dan lain-lain.
Menggali sumber ide dari pengamatan, pen
galaman, dan penelitian.
Penutup berisi kesimpulan.
PERSUASI
Karangan yang bertujuan mempengaruhi pembaca untuk berbuat sesuatu. Karangan ini biasanya berisi ide, gagasan, atau pendapat penulis disertai imbauan atau ajakan kepada orang lain, dimana pengarang mengharapkan adanya sikap motorik berupa gerakan yang dilakukan oleh pembaca sesuai dengan yang dianjurkan penulis dalam karangannya dan pembaca yakin bahwa ide, gagasan atau pendapat tersebut adalah benar dan terbukti.
Ciri-ciri karangan persuasi, adanya bujukan atau ajakan untuk berbuat sesuatu.
www.gunadarma.ac.id
NARASI
Karangan ini berisi rangkaians peristiwa yang susul-menyusul sehingga membentuk alur cerita sehingga pembaca seolah-olah mengalami peristiwa di cerita tersebut.
Ciri-ciri karangan narasi :
ada kejadian
ada pelaku
ada waktu kejadian
Narasi dibedakan atas dua macam :
Narasi imajinatif/fiktif.
Misalnya : cerpen, roman, novel, hikayat, dan dongeng.
Narasi nonfiktif/ekspositoris.
Misalnya : biografi, otobiografi, kisah perjalanan, dan sejarah.
DESKRIPSI
Karangan yang menggambarkan sesuatu (objek) secara terperinci atau mendetail sehingga tampak seolah-olah pembaca melihat, mendengar, dan merasakannya sendiri.
Ciri-ciri karangan deskripsi adalah objek yang digambarkan atau menggunakan panca indera.
EKSPOSISI
Salah satu jenis pengembangan paragraf dalam penulisan yang dimana isinya ditulis dengan tujuan untuk menjelaskan atau memberikan pengertian dengan gaya penulisan yang singkat, akurat, dan padat. Contoh-contoh tulisan eksposisi adalah berita di koran dan petunjuk penggunaan.
Ciri-ciri karangan eksposisi adalah memaparkan definisi (pengertian), langkah-langkah, metode, atau cara melaksanakan suatu kegiatan.
ARGUMENTASI
Salah satu jenis pengembangan paragraf dalam penulisan yang ditulis dengan tujuan untuk meyakinkan atau membujuk pembaca. Dalam penulisan argumentasi isi dapat berupa penjelasan, pembuktian, alasan, maupun ulasan obyektif dimana disertakan contoh, analog i, dan sebab akibat.
Ciri-ciri karangan argumentasi :
Menjelaskan pendapat agar pembaca yakin.
Memerlukan fakta untuk pembuktian berupa gambar/grafik, dan lain-lain.
Menggali sumber ide dari pengamatan, pen
galaman, dan penelitian.
Penutup berisi kesimpulan.
PERSUASI
Karangan yang bertujuan mempengaruhi pembaca untuk berbuat sesuatu. Karangan ini biasanya berisi ide, gagasan, atau pendapat penulis disertai imbauan atau ajakan kepada orang lain, dimana pengarang mengharapkan adanya sikap motorik berupa gerakan yang dilakukan oleh pembaca sesuai dengan yang dianjurkan penulis dalam karangannya dan pembaca yakin bahwa ide, gagasan atau pendapat tersebut adalah benar dan terbukti.
Ciri-ciri karangan persuasi, adanya bujukan atau ajakan untuk berbuat sesuatu.
www.gunadarma.ac.id
Tugas Softskill Bahasa Indonesia (Cerpen)
Pelangi tak akan indah jika hanya satu warna
Nama aku Citra Puspa Soraya, aku ingin menceritakan kisah persahabatan aku.
Berawal dari lulus SMP, aku ga pernah nyangka bisa ke terima di SMA favorit, tapi ternyata sekolah di SMA favorit itu bukan jalan hidup aku dikarenakan orang tua aku yang kurang mendukung dalam hal financial. Aku coba cari alternatif lain, yaitu SMK. Pastinya aku ga mau sekolah di sekolah yang asal-asalan, aku mau sekolah yang udah punya nama dan harus negeri. Pendaftaran SMK Negeri 2 Cikarang Barat sudah dibuka, aku langsung daftar sendiri tanpa dampingan orang tua. Ternyata bukan hal yang sulit untuk masuk tes di SMK itu. Dari mulai tes akademik, tes pengetahuan dan tes kesehatan aku berhasil masuk SMK Negeri itu.
Hari pertama dimana aku sudah menjadi siswa SMK, aku mulai beradaptasi dengan lingkungan sekolah yang masih asing dan mencoba berbaur dengan teman-teman baru. Tibalah hari dimana setiap siswa harus memilih satu organisasi yang tetap, aku dilanda kegalauan karena sejak SMP aku tidak pernah berorganisasi. Teman satu meja aku memilih organisasi Pramuka dan sebagian besar teman kelas aku memilih Pramuka, seolah tidak ada pilihan lain aku pun ikut memilih organisasi tersebut yang awalnya aku pikir membosankan.
Sebulan menjalani hari-hari disekolah tersebut, aku sudah punya teman dekat, diantara mereka adalah Dwi, Mila, Uki, Siskha, Felica, dan Nela. Aku, Felica, dan Siskha adalah teman sejak SMP, oleh karenanya aku sudah tidak canggung lagi dengan mereka, sedangkan dengan Uki, Mila dan Dwi kami dekat karena dikelas duduk berdekatan dan juga satu organisasi.
Satu tahun belajar bersama, kami bertujuh mempunyai prestasi yang cukup baik di kelas, kamu bertujuh masuk ke dalam peringkat 10 besar. Naik ke kelas 2, persahabatan kami semakin dekat, kami selalu terlihat kompak dalam setiap moment. Kami selalu pulang sekolah bersama, pernah satu hari ketika kami pulang menumpangi mobil tiga perempat, kami dituruni ditengah jalan dengan kondisi kami tidak memiliki uang lebih, akhirnya kami jalan bersama menuju rumah masing-masing yang jaraknya sekitar 10 km dari tempat dituruni mobil itu. Tetapi kekompakan itu tidak selalu nampak, salah satu diantara kami yang punya masalah pasti semuanya ikut campur, hal itu membuat hubungan persahabatan kami kurang baik.
Dimulai dari hubungan Dwi dengan pacarnya, kami berenam merasa Dwi dimonopoli dengan tuntutan pacarnya. Sebagai sahabat kami merasa kesal. "Udah si wi, lo mah mau aja digituin sama dia, tinggalin aja kenapa sih cowo begitu" Aku bicara dengan nada sinis. "Iya wi, ngapain sih yang kaya begitu lo pertahanin" Sambung si Uki. "Haha gue mah sabar aja, semuanya pasti indah pada waktunya kok" jawab Dwi dengan sabarnya.
Bukan cuma masalah Dwi saja, tapi masalah aku yang suka ganti-ganti cowo juga dipermasalahkan hahaha... "Sampai kapan sih Cit lo mau ganti-ganti pacar ?" Tanya Felica. "Sampai karma menghampiri gue cha" jawab aku dengan simple. "Biarin aja cha, karmanya juga ntar dia sendiri yang ngerasain" sahut Siskha. "Ya tapi gue kasian aja sama cowonya, berasa korban perasaan doang" jawab Felica. Aku cuma bisa tersenyum mendengar komentar mereka yang sebenarnya peduli dan tidak ingin aku merasakan sakitnya karma.
Uki punya pacar khayalan. "Ki, kayanya cowo lo itu cuma mainin lo doang deh" ceplos Mila. "Iya ki, kalo emang dia serius, kenapa dia ga berani nemuin lo ?" tambah Nela. "Yaudah sih biarin, gue kan baru ngerasain pacaran" jawab Uki sedikit kesal. Dwi dengan nada lembutnya "Bukannya gitu ki, kita semua tuh peduli sma lo, kita ga mau lo sakit hati kalo ternyata cowo itu cuma mainin lo doang". Uki merasa kami iri dengan pacar barunya, sehingga Uki lebih memilih dekat dengan pacarnya dan menjauh dari kami. Semakin kami menasihati Uki, semakin Uki merasa diasingkan. Selang 1 tahun, akhirnya Uki sadar dan kembali pada jalan yang benar, ternyata cowo itu hanya memakai identitas palsu dan hanya mempermainkan Uki.
Dari beberapa masalah yang kami hadapi, kami berpikir masalah salah satu diantara kami adalah masalah kami bersama. Kami adalah satu. Sehingga dari kepedulian kami semua yang terkesan ikut campur masalah pribadi membuat kami sadar bahwa persahabatan lebih berharga dari apapun. Kami bertujuh menganggap diri kami sebagai warna, warna yang disatukan menjadi sebuah pelangi, pelangi yang nampak ketika hujan reda disenja hari, yang memberikan keindahan bagi setiap insan yang memandangnya. Maka pelangi tak akan indah jika hanya satu warna :)
www.gunadarma.ac.id
Langganan:
Postingan (Atom)