Peta Perekonomian Indonesia
1. Keadaan Geografis Indonesia
Seperti
kita ketahui bangsa kita adalah bangsa yang terdiri dari bebera pulau dimana
terpisah oleh laut maupun selat. Pulau di Indonesia terdiri dari tiga gugusan
besar yaitu kepulauan Sunda Besar yang terdiri dari Pulau Jawa, Sumatera,
Kalimantan, kemudian yang kedua adalah gugusan Sunda Kecil yang meliputi Bali,
Nusa Tenggara, dan yang terakhir adalah gugusan Maluku dan Irian.
Selain
itu bangsa kita juga dilalui oleh Sirkum Pasifik dan Mediteran, hal ini yang
menyebabkan banyaknya gunung berapi aktif di Indonesia. Efek dari banyaknya
gunung berapi ini adalah tanah subur, yang berdampak pada jenis mata
pencaharian sebagian besarnya adalah agraris atau pertanian.
Kemudian
letak bangsa Indoneisa yang berada diantara benua Asia dan Australia
mengakibatkan hanya memiliki 2 musim yaitu musin hujan dan kemarau. Hal ini
menyebabkan hasil dari alam bangsa kita mempunya spesifikasi tersendiri, dan
jika hal ini bisa dimanfaatkan maka akan menjadi peluang bangsa kita untuk bisa
menjadi penyokong sumberdaya di pasar internasional. Seperti hasil pertanian,
kebun (sawit, rotan, kayu) rempah rempah, dimana kita ketahui hal ini masih jarang
di pasar Internasional terutama Eropa.
Namun
apakah kita sudah mengembangkan dan memanfaatkan potensi dari kondisi geografis
ini? Padahal kekayaan itu harusnya bisa kita manfaatkan untuk kemakmuran
penduduk kita juga. Potensi hayati, yaitu dari hasil hutan yang melimpah
seperti rotan, kayu lapis harusnya bisa meningkatkan taraf hidup. Kemdian
potensi mineral yang terkandung dari diperut bumi, masih melimpah tinggal
bagaimana sekarang kita akan memanfaatkannya.
Laut
luas, dimana ikan, karang bisa kita oleh (dijadikan hasil laut). Selain itu
potensi laut yang strategis karena berada di persimpangan jalur perdagangan
belum bisa dioptimalkan. Padahal jika kita biisa memanfaatkan jalur ini maka
bisa dipastikan devisa atau pedapata nasional akan meningkat. Potensi wisata
diman dari Raja Ampat di Papua, kemdian Bali sampai Aceh masih belum kita
kembangkan malah sayang potensi wisata tersebut kita jual ke negara tetangga.
Sebaiknya
dari sekarang kita mulai berbenah, bagaimana memanfaatkan semua potensi dari
kondisi geografis ini. Karena sayang jika kita sebagai warga Indonesia hanya
bisa menonton dimana mineral dan sumberdaya lain diambil oleh pihak asing.
2. Mata Pencaharian Penduduk Indonesia
Indonesia
adalah salah satu negara yang dilintasi garis khatulistiwa dan berada diantara
benua Asian dan Australia serta Samudera Pasifik dan Samudera Hindia. Indonesia
juga merupakan negara kepulauan terbesar di dunia. Indonesia memiliki luas
daratan 1.922.570 km² sedangkan luar perairannya 3.257.483 km². Dari luas
daratan dan luas wilayah perairan tersebut maka mata pencaharian penduduk
Indonesia pun beragam. Ada yang bermata pencaharian pertanian, perkebunan,
perternakan, perikanan, dan ada pula yang bermata pencaharian sebagai pekerja
kantoran seperti di kota-kota besar di Indonesia.
Namun
demikian, lebih kurang 70% mata pencaharian penduduk Indonesia adalah dalam
bidang pertanian. Indonesia juga dikatakan sebagai negara agraris, sebab negara
kita begitu besar akan hasil pangannya contohnya beras dan umbi-umbian. Dengan
banyaknya masyarakat Indonesia yang bermata pencaharian di bidang pertanian dan
luasnya lahan Indonesia untuk di jadikan lahan pertanian, tetapi tetap saja
Indonesia masih mengimpor beras dari luar negri. Dengan ini bukan hanya saja
petani di Indonesia yang dirugikan tetapi pengusaha yang bergelut dalam bidang
ini juga akan merugi. Pemerintah harus bekerja keras untuk memajukan lagi
pertanian di Indonesia, karena Indonesia termasuk negara penghasil pangan
terbanyak. Dulunya pada tahun 80-an Indonesia bisa menjadi negara berswambada
beras.
Bukan
hanya di sektor pertanian saja, untuk di sektor perikanan, perkebunan,
perternakanpun mengalami kendala yang berbeda-beda. Untuk di sektor perikanan,
para petani yang melaut mengalami salah satu kendala yaitu mahalnya bahan bakar
kapal yang ada. Sedangkan perkebuna, yaitu mulai habisnya lahan untuk berkebun
karena semakin banyak di bangunnya gedung gedung tinggi sepeti: mal, hotel,
supermarket, perumahan-perumahan elit. Dengan semakin banyaknya
bangunan-bangunan tersebut seharusnya diimbangi dengan pesejahteraan para
petani, nelayan, dan peternak pula. Pemerintah di bantu masyarakatpun harus
bekerja keras untuk menangani masalah ini.
3. Sumber Daya Manusia
Manajemen
sumber daya manusia adalah suatu proses menangani berbagai masalah pada ruang
lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer dan tenaga kerja lainnya untuk dapat
menunjang aktifitas organisasi atau perusahaan demi mencapai tujuan yang telah
ditentukan. Bagian atau unit yang biasanya mengurusi sdm adalah departemen
sumber daya manusia atau dalam bahasa inggris disebut HRD atau human resource
department.
Menurut
A.F. Stoner manajemen sumber daya manusia adalah suatu prosedur yang
berkelanjutan yang bertujuan untuk memasok suatu organisasi atau perusahaan
dengan orang-orang yang tepat untuk ditempatkan pada posisi dan jabatan yang
tepat pada saat organisasi memerlukannya.
Departemen
Sumber Daya Manusia Memiliki Peran, Fungsi, Tugas dan Tanggung Jawab :
1. Melakukan persiapan dan seleksi
tenaga kerja / Preparation and selection
a. Persiapan
Dalam
proses persiapan dilakukan perencanaan kebutuhan akan sumber daya manusia
dengan menentukan berbagai pekerjaan yang mungkin timbul. Yang dapat dilakukan
adalah dengan melakukan perkiraan / forecast akan pekerjaan yang lowong,
jumlahnya, waktu, dan lain sebagainya.
Ada
dua faktor yang perlu diperhatikan dalam melakukan persiapan, yaitu faktor
internal seperti jumlah kebutuhan karyawan baru, struktur organisasi,
departemen yang ada, dan lain-lain. Faktor eksternal seperti hukum
ketenagakerjaan, kondisi pasa tenaga kerja, dan lain sebagainya.
b.
Rekrutmen tenaga kerja / Recruitment
Rekrutmen
adalah suatu proses untuk mencari calon atau kandidat pegawai, karyawan, buruh,
manajer, atau tenaga kerja baru untuk memenuhi kebutuhan sdm oraganisasi atau
perusahaan. Dalam tahapan ini diperluka analisis jabatan yang ada untuk membuat
deskripsi pekerjaan / job description dan juga spesifikasi pekerjaan / job
specification.
c. Seleksi tenaga kerja / Selection
Seleksi
tenaga kerja adalah suatu proses menemukan tenaga kerja yang tepat dari sekian
banyak kandidat atau calon yang ada. Tahap awal yang perlu dilakukan setelah
menerima berkas lamaran adalah melihat daftar riwayat hidup / cv / curriculum
vittae milik pelamar. Kemudian dari cv pelamar dilakukan penyortiran antara
pelamar yang akan dipanggil dengan yang gagal memenuhi standar suatu pekerjaan.
Lalu berikutnya adalah memanggil kandidat terpilih untuk dilakukan ujian test
tertulis, wawancara kerja / interview dan proses seleksi lainnya.
2. Pengembangan dan evaluasi karyawan /
Development and evaluation
Tenaga
kerja yang bekerja pada organisasi atau perusahaan harus menguasai pekerjaan
yang menjadi tugas dan tanggungjawabnya. Untuk itu diperlukan suatu pembekalan
agar tenaga kerja yang ada dapat lebih menguasai dan ahli di bidangnya
masing-masing serta meningkatkan kinerja yang ada. Dengan begitu proses
pengembangan dan evaluasi karyawan menjadi sangat penting mulai dari karyawan
pada tingkat rendah maupun yang tinggi.
3.
Memberikan kompensasi dan proteksi pada pegawai / Compensation and protection
Kompensasi
adalah imbalan atas kontribusi kerja pegawai secara teratur dari organisasi
atau perusahaan. Kompensasi yang tepat sangat penting dan disesuaikan dengan
kondisi pasar tenaga kerja yang ada pada lingkungan eksternal. Kompensasi yang
tidak sesuai dengan kondisi yang ada dapat menyebabkan masalah ketenaga kerjaan
di kemudian hari atau pun dapat menimbulkan kerugian pada organisasi atau
perusahaan. Proteksi juga perlu diberikan kepada pekerja agar dapat
melaksanakan pekerjaannya dengan tenang sehingga kinerja dan kontribusi
perkerja tersebut dapat tetap maksimal dari waktu ke waktu.
4. Investasi
Definisi
menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Investasi diartikan sebagai penanaman
uang atau di suatu perusahaan atau proyek untuk tujuan memproleh keuntungan.
Pada dasarnya investasi adalah membeli suatu aset yang diharapkan di masa
datang dapat dijual kembali dengan nilai yang lebih tinggi.
Investasi
juga dapat dikatakan sebagai suatu penundaan konsumsi saat ini untuk konsumsi
masa depan. Harapan pada keuntungan di masa datang merupakan kompensasi atas
waktu dan risiko yang terkait dengan suatu investasi yang dilakukan.
Seseorang
tentunya harus memikirkan masa depan dimana pada saat kebutuhan hidup terus
meningkat, kebutuhan yang dimaksud dapat berupa pendidikan, sarana transportasi,
kesehatan, tempat tinggal, kebutuhan untuk rekreasi, ibadah, hingga kebutuhan
untuk masa tidak produktif.
Dengan
berlatar belakang hal tersebut maka seseorang menyisihkan sebagian dari
pendapatannya di masa produktif dan meng-investasikannya untuk masa dimana
sudah kurang produktif.
Ada
banyak pilihan dalam berinvestasi, diantaranya yaitu membuka deposito,
menabung, membeli tanah dan bangunan, obligasi, membeli emas, saham, dan
lain-lain.
Secara
umum bentuk aset yang di Investasikan terbagi menjadi dua jenis yaitu:
1.
Riil Investment
yaitu menginvestasikan sejumlah dan tertentu pada
aset berwujud, seperti halnya tanah, emas, bangunan, emas, dan lain-lain.
2.
Financial Investment
yaitu menginvestasikan sejumlah dana tertentu pada
aset finansial, seperti halnya deposito, saham, obligasi, dan lain-lain. Dalam
hal ini surat berharga yang diperdagangkan atau yang sering disebut dengan efek
adalah berupa saham. Menurut Undang-Undang No.8 Tahun 1995 tentang pasar
modal, definisi dari bursa efek adalah pihak yang menyelenggarakan
penawaran jual dan beli efek pihak-pihak lain dengan tujuan memperdagangkan
efek diantaranya. Di Indonesia, perdagangan saham dilakukan di Bursa
Efek Indonesia. Tidak semua perusahaan dapat langsung mengeluarkan suatu efek
(saham),
oleh
sebab itu perusahaan yang ingin menerbitkan efek harus memenuhi kriteria
ataupun peraturan-peraturan yang ada sebelum menerbitkan suatu efek.
Faktor-Faktor
Penentu Investasi
Bagi
seorang investor yang hendak melakukan suatu investasi, harus melakukan suatu
analisis terlebih dahulu dalam menentukan keputusan investasinya. Untuk
melakukan suatu analisis investasi, setidaknya ada tiga faktor yang harus
dianalisis, yaitu:
1.
Analisis kondisi makroekonomi
2.
Analisis pada jenis industry
3.
Analisis fundamental suatu perusahaan
Tahap
pertama yang dilakukan oleh seorang investor dalam berinvestasi
adalah melakukan analisis terhadap variabel-variabel makro, tahap analisis ini
dilakukan untuk menganalisis kondisi perekonomian suatu negara secara makro
dalam proses suatu investasi. Variabel-variabel ekonomi makro yang dianalisis
diantaranya adalah tingkat inflasi, transaksi berjalan, kurs/exchange rate
(nilai tukar suatu mata uang negara terhadap mata uang negara lain), suku bunga
SBI (Sertifikat Bank Indonesia), dan lain-lain.
Pada
tahap kedua, dilakukan analisis pada berbagai
jenis industri. Pada tahapan ini, kita memilih jenis industri yang paling
memberikan prospek keuntungan jika dilakukan invstasi. Sektor mana yang akan
dijadikan suatu investasi dapat dilihat dari pergerakan dalam indeks sektoral
industri pada suatu pasar modal. Sektor yang mempunyai indeks yang bagus untuk
investasi jangka panjang tentunya akan dipilih. Pada tahap analisis ketiga, dilakukan
analisis fundamental pada perusahaan, dengan menggunakan rasio-rasio keuangan
suatu perusahaan.
Sumber
:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar