Krisis perekonomian dunia khususnya Eropa saat ini masih belum menunjukkan tanda-tanda aman. Kondisi ini pun masih diwaspadai Indonesia dengan mengamankan ekonomi dalam negeri. Apalagi krisis yang terjadi kali ini, terus meluas ke berbagai negara dengan peran ekonomi yang cukup sentral.
Presiden SBY pun meminta seluruh jajaran kabinet tetap mewaspadai dampak dari krisis ekonomi global tersebut. Semua pihak menurutnya, perlu bersama-sama menyusun kekuatan mengantisipasi dampak dari krisis. ‘’Jangan sampai gelombang tsunami menyerang ekonomi kita. Ini adalah early warning, kita harus lakukan segala sesuatunya dengan benar. Tiga tahun lalu kita bekerja cukup cepat. Baik pemerintah, Pemda dan dunia usaha. Makanya perekonomian kita selamat,’’ kata SBY.
Dampak krisis khususnya di Eropa, dikatakan Menteri Koordinator ekonomi Hatta Radjasa, bisa berdampak pada terjadinya penurunan ekspor di Asia. Kondisi tersebut sudah terlihat di Cina dan India, dimana pertumbuhan ekspor mereka menurun. ‘’Kalau ekspor ke Eropa, AS dan negara-negara tertentu lainnya itu menurun maka berikutnya Indonesia juga akan terkena. Sebab itu, kita harus mewaspadai dengan meningkatkan pasar domestik kita,’’ kata Hatta.
Selain itu perlu ada efesiensi dan antisipasi hambatan-hambatan yang berkaitan dengan perdagangan dalam negeri. Bahkan kalau perlu kata Hatta, perlu diberikan stimulus fiskal untuk menekan biaya logistik agar aliran perdagangan dalam negeri berjalan lebih efesien. Kondisi perekonomian Indonesia saat ini kata Hatta, masih relatif cukup baik. Walaupun terjadi penurunan dibandingkan kuartal sebelumnya, namun ekspor dan investasi masih cukup kuat. Konsumsi masyarakat juga masih terjaga dengan baik. ‘’Konsumsi ini yang harus dijaga, jangan sampai tergerus inflasi karena ketidakseimbangan supply and demand. Kita sudah siapkan semua hal-hal seperti itu,’’ tegas Hatta.
Presiden SBY pun meminta seluruh jajaran kabinet tetap mewaspadai dampak dari krisis ekonomi global tersebut. Semua pihak menurutnya, perlu bersama-sama menyusun kekuatan mengantisipasi dampak dari krisis. ‘’Jangan sampai gelombang tsunami menyerang ekonomi kita. Ini adalah early warning, kita harus lakukan segala sesuatunya dengan benar. Tiga tahun lalu kita bekerja cukup cepat. Baik pemerintah, Pemda dan dunia usaha. Makanya perekonomian kita selamat,’’ kata SBY.
Dampak krisis khususnya di Eropa, dikatakan Menteri Koordinator ekonomi Hatta Radjasa, bisa berdampak pada terjadinya penurunan ekspor di Asia. Kondisi tersebut sudah terlihat di Cina dan India, dimana pertumbuhan ekspor mereka menurun. ‘’Kalau ekspor ke Eropa, AS dan negara-negara tertentu lainnya itu menurun maka berikutnya Indonesia juga akan terkena. Sebab itu, kita harus mewaspadai dengan meningkatkan pasar domestik kita,’’ kata Hatta.
Selain itu perlu ada efesiensi dan antisipasi hambatan-hambatan yang berkaitan dengan perdagangan dalam negeri. Bahkan kalau perlu kata Hatta, perlu diberikan stimulus fiskal untuk menekan biaya logistik agar aliran perdagangan dalam negeri berjalan lebih efesien. Kondisi perekonomian Indonesia saat ini kata Hatta, masih relatif cukup baik. Walaupun terjadi penurunan dibandingkan kuartal sebelumnya, namun ekspor dan investasi masih cukup kuat. Konsumsi masyarakat juga masih terjaga dengan baik. ‘’Konsumsi ini yang harus dijaga, jangan sampai tergerus inflasi karena ketidakseimbangan supply and demand. Kita sudah siapkan semua hal-hal seperti itu,’’ tegas Hatta.
Sumber :
http://www.jpnn.com/read/2011/12/02/109898/SBY-Sebut-Krisis-Ekonomi-Eropa-Menyeramkan-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar