Tingkat pertumbuhan ekonomi Bali di 2011 yang tembus 6,54 persen cukup mengesankan, karena melampaui target yang dipatok sebesar 6,36 persen bahkan di atas pertumbuhan ekonomi nasional.
Berdasarkan data hingga triwulan III tahun ini, ekonomi Bali sudah bergerak tumbuh di kisaran 6,54 persen. Angka ini tentu diatas pertumbuhan ekonomi rata-rata nasional sebesar 6,5 persen.
Hanya saja, modal pertumbuhan positif ekonomi tahun ini tidak lantas bisa membuat pertumbuhan di tahun depan bisa meningkat lagi. Bahkan diprediksi akan terjadi penurunan atau lebih rendah pencapaian tahun ini.
"Turunnya ekonomi Bali ini tidak terlepas, karena tekanan dampak krisis keuangan global yang akan sangat terasa tahun depan," ujar Pemimpin Bank Indonesia (BI) Denpasar Jeffrey Kairupan, dalam acara "Bankers Lunch" di Denpasar, Selasa (13/12/2011).
Menurut Jeffrey, pertumbuhan ekonomi Bali tahun ini lebih banyak ditopang oleh sektor perdagangan hotel dan restoran yang masing-masing menyumbang kontribusi sebesar 32,51 persen. Demikian pula sektor jasa dan transportasi berkontribusi sebesar 25 persen. Sedangkan sektor pertanian berhasil membukukan sebesar 19,28 persen.
Dari sisi permintaan, ekonomi Bali tahun ini lebih banyak ditopang sektor konsumsi yang dibarengi investasi. Pencapaian tahun ini, kata dia dari segi makro ekonomi sangat mengembirakan dan perlu terus dilanjutkan.
Hanya saja, meskipun pertumbuhan ekonomi cukup menggembirakan, pertumbuhan ekonomi Bali diprediksi lebih rendah dari tahun ini. Namun buru-buru, ia melanjutkan, secara umum Bali masih sangat optimistis menyongsong tahun depan.
"Tahun depan bukan tahun yang mudah bagi Bali. Mulai tekanan terhadap ekspor Bali semakin besar dan itu terasa sejak akhir tahun ini," katanya menambahkan.
Dia menambahkan, Bali sebenarnya beruntung karena komposisi ekspor Bali tidak terlalu besar. Mengingat produk ekspor Bali termasuk dalam tersier produk. Dengan kondisi tersebut, dia meyakini ekonomi Bali tahun depan akan tumbuh di kisaran 6-6,3 persen.
Acara yang digelar BI Denpasar itu mengambil tema "Mewujudkan Keseimbangan yang Efisien Menuju Pertumbuhan yang berkesinambungan" dihadiri kalangan bankir, pengusaha dan pejabat penting dari seluruh Bali.
Berdasarkan data hingga triwulan III tahun ini, ekonomi Bali sudah bergerak tumbuh di kisaran 6,54 persen. Angka ini tentu diatas pertumbuhan ekonomi rata-rata nasional sebesar 6,5 persen.
Hanya saja, modal pertumbuhan positif ekonomi tahun ini tidak lantas bisa membuat pertumbuhan di tahun depan bisa meningkat lagi. Bahkan diprediksi akan terjadi penurunan atau lebih rendah pencapaian tahun ini.
"Turunnya ekonomi Bali ini tidak terlepas, karena tekanan dampak krisis keuangan global yang akan sangat terasa tahun depan," ujar Pemimpin Bank Indonesia (BI) Denpasar Jeffrey Kairupan, dalam acara "Bankers Lunch" di Denpasar, Selasa (13/12/2011).
Menurut Jeffrey, pertumbuhan ekonomi Bali tahun ini lebih banyak ditopang oleh sektor perdagangan hotel dan restoran yang masing-masing menyumbang kontribusi sebesar 32,51 persen. Demikian pula sektor jasa dan transportasi berkontribusi sebesar 25 persen. Sedangkan sektor pertanian berhasil membukukan sebesar 19,28 persen.
Dari sisi permintaan, ekonomi Bali tahun ini lebih banyak ditopang sektor konsumsi yang dibarengi investasi. Pencapaian tahun ini, kata dia dari segi makro ekonomi sangat mengembirakan dan perlu terus dilanjutkan.
Hanya saja, meskipun pertumbuhan ekonomi cukup menggembirakan, pertumbuhan ekonomi Bali diprediksi lebih rendah dari tahun ini. Namun buru-buru, ia melanjutkan, secara umum Bali masih sangat optimistis menyongsong tahun depan.
"Tahun depan bukan tahun yang mudah bagi Bali. Mulai tekanan terhadap ekspor Bali semakin besar dan itu terasa sejak akhir tahun ini," katanya menambahkan.
Dia menambahkan, Bali sebenarnya beruntung karena komposisi ekspor Bali tidak terlalu besar. Mengingat produk ekspor Bali termasuk dalam tersier produk. Dengan kondisi tersebut, dia meyakini ekonomi Bali tahun depan akan tumbuh di kisaran 6-6,3 persen.
Acara yang digelar BI Denpasar itu mengambil tema "Mewujudkan Keseimbangan yang Efisien Menuju Pertumbuhan yang berkesinambungan" dihadiri kalangan bankir, pengusaha dan pejabat penting dari seluruh Bali.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar